TRIBUNTRAVEL.COM - Insiden flare prewedding yang berujung kebakaran di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) belum menemui titik terang.
Sebagaimana diketahui, kebakaran pertama kali terjadi akibat kegiatan prewedding yang memakai flare di Bukit Teletubbies pada Rabu (6/9/2023) lalu.
Hingga hari keenam, Selasa (12/9/2023), kobaran api belum bisa dipadamkan.
Bahkan kebakaran yang terjadi kian meluas dan menyebabkan sejumlah daerah di sekitarnya terdampak.
Baca juga: Sandiaga Uno Akhirnya Buka Suara Terkait Kebakaran di Kawasan Sabana Bromo
Beredar di media sosial jika api kebakaran Gunung Bromo sudah merembet ke Kabupaten Malang.
Video yang beredar menunjukkan suasana di Bromo Hillside atau Cafe 360, mengutip laman Suryamalang.com.
Destinasi yang berada di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Malang tersebut diselimuti kepulan asap hitam yang begitu tebal di balik bangunannya.
Akibat kebakaran Gunung Bromo juga dirasakan oleh Kabupaten Probolinggo.
Bukit savana yang berada di kabupaten tersebut dilanda dengan fenomena tornado api.
Baca juga: Gubernur Khofifah Pantau Kebakaran di Sabana Bromo, Terjunkan Helikopter untuk Water Bombing
Melansir TribunJateng.com, terlihat kobaran api terangkat lalu menggulung hingga ketinggian sekitar 10 meter.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, membenarkan adanya fenomena tornado api.
Sadono mengungkap bahwa tornado api bahkan terjadi beberapa kali di lokasi yang sama.
Ia menyebut, tornado semacam itu lumrah terjadi di kawasan savana saat musim panas dan kering.
"Karena ada kobaran api, tornado itu juga menggulung api," ungkapnya melalui sambungan telepon, Senin (11/9/2023).
Tornado itu tidak hanya menggulung api, namun dapat membuat penyebaran api berisiko lebih besar.