Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pernah Terjual Rp 706 Juta, Mengapa Harga Melon Jepang Mahal?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi buah melon. Tahukah kamu ada satu jenis melon Jepang yang terjual ratusan juta.

Akibatnya, Jepang menghabiskan sebagian besar wilayahnya untuk kebutuhan pokok – menghasilkan 98% persen beras yang mereka konsumsi, 76% sayuran, dan hanya 30% buah-buahan, menurut The Diplomat.

Ilustrasi buah melon. Mahalnya harga melon di Jepang karena proses penanamannya yang rumit. (Elena Mozhvilo /Unsplash)

Buah-buahan memainkan peran berbeda dalam masyarakat Jepang

Oleh karena itu, buah-buahan mempunyai peran budaya yang berbeda.

Soyeon Shim dari Universitas Wisconsin-Madison, yang merupakan dekan Fakultas Ekologi Manusia, mengatakan kepada CNN bahwa “pembelian dan konsumsi buah terkait dengan praktik sosial dan budaya.

Ini bukan hanya bagian penting dari pola makan mereka, tapi, mungkin lebih dari itu yang terpenting, buah dianggap sebagai barang mewah dan memainkan peran ritual yang penting dan rumit dalam praktik pemberian hadiah yang luas di Jepang."

Distributor buah Hiroko Ishikawa setuju. Ia menjelaskan kepada BBC bahwa "buah-buahan masih merupakan barang mewah, tidak seperti sayuran.

Sayuran diperlukan untuk kehidupan sehari-hari tetapi kamu dapat hidup tanpa makan buah.

Jadi, jika ingin membeli sesuatu, sebaiknya juga membeli sesuatu yang kelihatannya bagus.

Kamu tentu tidak ingin ada bekas luka atau cacat pada buah yang kamu beli."

Hasilnya, tidak mengherankan jika melihat stroberi putih seharga $10, Semangka Zentsuji persegi seharga $94,  semangka Densuke seharga $250, anggur Ruby Roman seharga $4,000 , dan stroberi Bijin-hime seharga $4,000, menurut Tokyo Treat.

Jika dibandingkan dengan ini, melon Yubari King bisa dianggap murah.

Ambar/TribunTravel