Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kisah Remaja yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat setelah Terjun Bebas di Ketinggian 10.000 Kaki

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Hutan Amazon dari ketinggian. Kisah seorang anak yang selamat dalam kecelakaan pesawat dan terjun di ketinggian 10.000 kaki.

TRIBUNTRAVEL.COM - Juliane Koepcke adalah nama yang perlu diingat.

Remaja asal Peru ini melakukan hal yang mustahil ketika dia selamat dari kecelakaan pesawat yang berakibat fatal bagi semua orang di dalamnya.

Baca juga: Jokowi Lepas Bantuan untuk Palestina, Kirim 51,5 Ton Pakai Pesawat Hercules Menuju Mesir

Juliane Koepcke saat dewasa. Dia adalah satu-satunya penumpang yang selamat dalam tragedi pesawat jatuh di Peru (Cancillería del Perú, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)

Baca juga: Demonstran Serbu Bandara Rusia Tolak Pesawat dari Israel, Putin Angkat Bicara

Terlebih lagi, dia selamat kecelakaan pesawat dengan terjun bebas dari ketinggian 10.000 kaki.

Dilansir dari thevintagenews, berikut kisah Juliane Koepcke, remaja yang selamat dari kecelakaan pesawat yang mematikan

Baca juga: Bikin Penumpang Panik, Pilot Hendak Matikan Mesin Pesawat di Tengah Penerbangan

Baca juga: Kapten dan Co-Pilot Jatuh Sakit saat Mencium Bau Busuk di Pesawat, Bagaimana Nasib Penumpang?

LANSA dilanda kecelakaan

Selama akhir tahun 1960an dan 1970an, maskapai penerbangan nasional Peru Líneas Aéreas Nacionales SA (LANSA) dilanda beberapa kecelakaan yang menyebabkan kematian lebih dari 200 orang.

Pada 1966, Penerbangan 501 jatuh ke gunung, menewaskan 49 orang di dalamnya, dan kurang dari empat tahun kemudian, Penerbangan 502 mengalami nasib serupa.

Dari 100 orang yang berada di dalamnya, hanya satu yang selamat.

Ketika pesawat itu jatuh, dua orang lagi yang berada di darat tewas.

Selama bertahun-tahun, maskapai ini mengoperasikan sejumlah pesawat, termasuk Lockheed L-188A Electra dan L-749 Constellation.

Pesawat ini juga melakukan perjalanan ke 11 bandara – sembilan di Peru, satu di Honduras, dan satu di Amerika Serikat.

Meskipun LANSA menderita karena reputasi yang semakin buruk, maskapai penerbangan ini terus beroperasi hingga tahun 1971, karena ini masih merupakan cara tercepat dan teraman untuk melakukan perjalanan dari satu kota di Peru ke kota lainnya.

LANSA Penerbangan 508

Pada 24 Desember 1971, LANSA Penerbangan 508 dijadwalkan terbang dari ibu kota Lima ke Pucallpa, di wilayah tengah Peru.

Pesawat itu membawa enam awak dan 86 penumpang, di antaranya Maria Koepcke dan putrinya yang berusia 17 tahun, Juliane.

Halaman
1234