Saat ini, Polres Manggarai Barat bersama BBKSDA Provinsi NTT terus melakukan pengembangan untuk mengungkap kasus tersebut, termasuk keterhubungan para pelaku dengan sindikat luar negeri.
Baca juga: Viral Jalan Menuju Pantai Bali Terlihat Seperti Memotong Tebing Bikin Heboh Media Sosial
Pihak berwenang juga akan menindak tegas para oknum yang terlibat dalam jual beli satwa.
"Sedang kita dalami. Kalau nanti ada pihak atau oknum-oknum yang terlibat dalam jual beli satwa akan kami tindak tegas," tegas Wakapolres Manggarai Barat Kompol Budi Guna Putra.
Anak komodo mati karena hipoksia
Ketika hendak diselundupkan ke Bali, anak komodo ini sempat berhasil diselamatkan.
Namun tak lama kemudian anak komodo tersebut mati karena hipoksia atau kekurangan oksigen.
Anak komodo itu itu mati dalam beberapa jam usai diselamatkan dan dikeluarkan dari ransel dalam truk.
Baca juga: Insiden Influenser Jatuh dari Balkon Hotel saat Pertama Kali Liburan ke Bali, Tengkorak Retak
"Mati karena Hipoksia atau kekurangan oksigen seperti sesak napas, komodo itu mati beberapa jam setelah berhasil diselamatkan dari dalam tas ransel," jelas Udin, koordinator BBKSDA NTT resor Labuan Bajo, yang dikutip dari Kompas.com.
Menurut laporan, satwa terlindungi ini ditangkap pelaku pada 16 Oktober dan dalam kurun waktu dua pekan hingga 30 Oktober hanya diberi makan satu kali.
"Dalam kurun waktu dua pekan hingga 30 Oktober, saat diselamatkan, hanya diberi makan satu kali," beber dia.
BKSDA pun menyayangkan kasus penyelundupan komodo itu, apalagi terjadi dalam kawasan konservasi.
"Kami juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam upaya menggagalkan penyelundupan komodo," ungkapnya.
(TribunTravel.com/ni)
Kumpulan artikel viral
Baca tanpa iklan