Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Dituduh Maling saat Magang, Siswa SMK Jalan Sambil Bawa Poster 'Aku Anak Yatim Bukan Pencuri'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi aplikasi Instagram. Viral di media sosial anak SMK yang membawa poster protes di jalan.

TRIBUNTRAVEL.COM - Viral di media sosial, foto seorang siswa di Wonogiri Jawa Tengah yang tampak berjalan membawa sebuah poster.

Poster yang dibawa siswa itu bertuliskan kalimat protes.

Baca juga: 6 Bakso Wonogiri di Jakarta Pusat untuk Makan Siang Enak, Pakai Tulang Muda Makin Menggoda Selera

Dituduh maling saat magang di apotek, seorang siswa SMK di Wonogiri jalan sambil bawa poster pembelaan diri. (Instagram)

Baca juga: Trans Jateng Kini Menghubungkan Solo dan Wonogiri, Tarifnya Cuma Rp 4.000

Tampak dalam foto tersebut, siswa laki-laki mengangkat poster dengan bendera Merah Putih yang diikat dibagian tasnya.

Dalam poster itu bertuliskan,"Demi Allah aku anak yatim 'Bukan Pencuri' tidak seperti yang dituduhkan guru SMK Bhakti Mulia dan apotek (tempat magang). Mencari keadilan," bunyi tulisan dalam poster itu.

Baca juga: UPDATE Jadwal Kereta Api Batara Kresna Solo-Wonogiri PP, Tiketnya Murah Cuma Rp 4 Ribu

Baca juga: Geger Ular Piton Berkeliaran di Jembatan Wonogiri, Panjangnya 3 Meter

Foto itu diambil di sekitar lampu merah Simpang Empat Pokoh, Kecamatan Wonogiri Kota pada Selasa (31/10/2023) pagi. 

Kronologi dari pihak sekolah

Diketahui, siswa berinisial MI (18) itu merupakan murid kelas 12 di SMK Bhakti Mulia.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala SMK Bhakti Mulia Wonogiri Sutardi ketika dikonfirmasi.

"Iya kami tadi juga dapat kabar itu. Akhirnya dijemput teman-teman guru di sekitar Kantor DPRD Wonogiri," jelasnya, kepada TribunSolo.com.

Menurut dia, sebenarnya permasalahan sudah diselesaikan secara kekeluargaan sejak pertengahan Oktober 2023 lalu.

Namun, masalah malah kembali diungkit oleh siswa bersangkutan.

Sutardi menjelaskan, masalah itu bermula saat MI menjalankan tugas magang di salah satu apotek di Wonogiri.

Pada 19 Oktober 2023, ada selisih saat dilakukan stok opname obat.

"Nilainya sebenarnya tidak besar, hanya Rp 66 ribu. Tapi kan sekolah juga harus bertanggung jawab," jelasnya.

Menurut Sutardi, siswa tersebut kemudian dimintai keterangan karena berdasarkan kronologi, siswa bersangkutan sedang piket di apotek itu.

Halaman
1234