TRIBUNTRAVEL.COM - Penyanyi cantik Selena Marie Gomez atau akrab dikenal dengan Selena Gomez baru-baru ini mengaku akan menutup akun Instagramnya.

Selena Gomez mengumumkan bahwa dirinya akan menutup akun Instagramnya yang telah memiliki 430 juta pengikut.

Penyanyi asal Amerika Serikat ini mengaku bahwa ia kewalahan dengan semua yang terjadi di dunia, dan dia ingin memeriksanya.

Baca juga: Turis di Bali Ketakutan Lihat Alat Pelacak Dalam Tasnya, Langsung Pulang ke Negara Asal

Melalui Instagram Story yang sudah dihapus dan berhasil diabadikan oleh penggemarnya, Selena Gomez mengatakan bahwa dia ingin beristirahat sejenak dari media sosial - oleh karenanya ia berencana menutup akun Instagram.

Mantan kekasih Justin Bieber ini juga mengaku kalau dirinya tidak mendukung apa pun yang sedang terjadi saat ini.

"Saya sedang istirahat dan menghapus Instagram saya. Saya sudah selesai. Saya tidak mendukung apa pun yang terjadi."

Baca juga: Cristiano Ronaldo Pecahkan Rekor 600 Juta Pengikut Instagram, Kalahkan Lionel Messi & Selena Gomez

Mengutip dari Unilad, Selena Gomez tampaknya berencana menutup akun Instagram usai turut mengomentari soal konflik Israel-Palestina.

Ia sempat membuat jutaan follower Instagramnya beradu pendapat soal konflik Israel dan Palestina.

Ribuan orang tewas menyusul serangan teroris Hamas dan kampanye serangan udara Israel di Gaza dan Selena Gomez akhirnya mengeluarkan pernyataan mengenai pertumpahan darah tersebut awal pekan ini.

Dalam sebuah unggahan yang berhasil diabadikan, penyanyi berusia 31 tahun ini menuliskan sebuah cuitan yang menjadi pro dan kontra para netizen.

Begini isinya:

Baca juga: Fakta Unik Academy Museum, Tempat Selena Gomez dan Hailey Baldwin Foto Bareng

"Saya telah mengambil jeda dari media sosial karena hati saya hancur melihat semua kengerian, kebencian, kekerasan dan teror yang terjadi di dunia," katanya.

"Orang-orang yang disiksa dan dibunuh atau tindakan kebencian terhadap kelompok tertentu adalah hal yang mengerikan."

"Kita perlu melindungi SEMUA orang, terutama anak-anak dan menghentikan kekerasan untuk selamanya."

"Saya minta maaf jika kata-kata saya tidak akan pernah cukup untuk semua orang atau hashtag."