Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Terbengkalai Selama 100 Tahun, Sebuah Kota Hantu di Turki Kini Jadi Destinasi Anti Mainstream

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kayakoy, sebuah kota kecil di Turki yang terbengkalai selama 100 tahun dan kini menjadi salah satu tujuan wisata.

Anda dapat melihat foto beberapa orang yang tinggal di sini. Beberapa rumah kurang lebih masih utuh. Itu ditinggalkan karena pertukaran populasi antara Turki dan Yunani.

Menurut penduduk setempat, orang Turki tidak mau pindah ke kota ini karena dugaan adanya hantu. Rasanya menakutkan berjalan melalui jalan-jalan tua di kota, tapi ini jelas merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi."

Kayakoy, sebuah kota kecil di Turki yang terbengkalai selama 100 tahun dan kini menjadi salah satu tujuan wisata. (Flickr/Christine McIntosh)

Kota ini memiliki skor keseluruhan 4,5/5 di TripAdvisor, dengan banyak wisatawan menikmati kunjungan mereka.

Seseorang menuliskan, "tempat yang menakjubkan dan damai untuk dikunjungi. Melihat reruntuhan kota hantu ini sungguh luar biasa. Saya menyukai gaya hidup kuno sehingga desa ini wajib dikunjungi."

Yang lain menambahkan, "Anda bisa berjalan-jalan di desa terlantar dan menikmati pemandangan yang menakjubkan. Saya menyukainya."

Perjalanan ke Kayakoy dapat dilakukan sebagai bagian dari kunjungan ke selatan Turki, di mana pantai seperti Soguk Su Koyu dapat dilihat.

Selain Kayakoy, Turki juga memiliki kota hantu lainnya yang bernama Ani.

Ani merupakan salah satu kota hantu paling menakjubkan di Turki modern, dan merupakan satu tempat wisata paling terpencil dan paling jarang dikunjungi di Turki.

Baca juga: 42 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Dulunya Ani adalah kota besar abad pertengahan di Armenia yang kini tinggal reruntuhan, meskipun temboknya dan beberapa monumennya masih berdiri.

Tanah Turki modern telah menjadi bagian dari kerajaan dan peradaban yang tak terhitung jumlahnya sejak masa awal kehidupan menetap ( Göbekli Tepe adalah satu situs tertua masyarakat pemburu-pengumpul yang bertransisi ke masyarakat menetap).

Dilansir dari