Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

8 Fakta Jembatan Kaca Hutan Pinus Limpakuwus Pecah, Standar Keamanan Kini Jadi Sorotan

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan jembatan kaca The Geong di Hutan Pinus Limpakuwus Banyumas, Jawa Tengah.

Oleh sebab itu, DPU akan melakukan pengukuran ketebalan kaca secara mendetail.

"Kita akan ukur ketebalan secara detail dan tiap kaca beda perlakuan sendiri apakah pecahnya jadi serpihan atau lempengan," tegas Imam.

6. Jembatan kaca ditutup total

Menurut laporan TribunJogja, pascakejadian jembatan kaca pecah ini, area wisata Hutan Pinus Limpakuwus ditutup total.

Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu membenarkan bahwa pihaknya tengah menangani kasus ini.

Polisi juga telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi untuk menutup lokasi.

Lebih lanjut, Kombes Edy mengatakan bahwa pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan terhadap jembatan kaca yang pecah tersebut.

"Termasuk apakah dilihat dari kajian ini jembatan layak atau tidak," kata dia.

Kapolresta Banyumas menambahkan, pihak polisi telah berkoordinasi dengan pengelola tempat wisata untuk sementara menutup jembatan kaca tersebut.

"Untuk sementara (wahana jembatan kaca) ditutup dulu," tambahnya.

Baca juga: Harga Tiket & Jam Buka Kemuning Sky Hills Karanganyar, Punya Jembatan Kaca Terpanjang di Jawa Tengah

Lokasi TKP seorang wisatawan tewas terjatuh dari wahana jembatan kaca Wisata Hutan Pinus Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Rabu (25/10/2023) sekira pukul 10.00 WIB. (TribunJateng.com/Permata Putra Sejati)

7. Standar keamanan jadi sorotan

Melansir dari Kompas.com, Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo mengatakan, usai libur Lebaran kemarin sempat mengundang pengelola The Geong (wisata yang masuk dalam area Hutan Pinus Limpakuwus) untuk melakukan evaluasi.

"Sudah kami undang, karena setelah lebaran ada evaluasi terkait pengelolaan manajemen, manajemen medsos, manajemen risiko dan lainnya," kata Eko.

Eko menuturkan bahwa pihaknya sengaja mengundang pengelola The Geong lantaran sempat mendapati komentar beberapa netizen yang mempertanyakan soal standar keamanan wahana tersebut.

"(Komentarnya) terkait kurang safety, banyak yang menyoroti, konstruksinya kurang ini...," ungkap Eko tanpa menjelaskan lebih lanjut isi komplain dari warganet.

Halaman
1234