Karena tidak ada pilihan lain, perusahaan memberikan layanan tambahan untuk 27 pegulat sumo, dengan 14 atlet terbang dari Itami ke Haneda untuk menaiki penerbangan khusus tersebut.
Seorang juru bicara Japan Airlines mengatakan kepada outlet berita regional Minami Nippon Shimbun: "Karena pembatasan berat pada pesawat ini, sangat jarang bagi kami untuk mengoperasikan penerbangan khusus."
SumÅtori terbang kembali ke rumah pada tanggal 15 Oktober ketika festival berakhir, berangkat dari Amani ke Fukuoka sebelum menaiki pesawat kedua, terutama yang lebih besar untuk terbang ke Haneda.
Baca juga: Bikin Kacau, Penerbangan Dibatalkan gegara Ada Penumpang BAB di Lantai Toilet Pesawat
Tiga atlet sumo sekolah menengah dari Prefektur Gunma mengatakan bahwa mereka duduk bersebelahan dalam penerbangan pulang.
Beratnya sangat sedikit masing-masing beratnya 140, 130 dan 110 kilogram.
Salah satu siswa berkata: "Saya pikir kursi tengah adalah yang paling sulit."
Seorang perwakilan pegulat Gunma menambahkan: "Saya bercanda tentang kemungkinan masalah berat badan, tapi sebenarnya itu berubah menjadi masalah."
"Kami mendapat dukungan besar, meski kami sedikit lelah."
Baca juga: Viral Wanita Diturunkan dari Pesawat gegara Berkeringat, Pihak Maskapai Buka Suara
Dengan rambut jambul, sumo melihat para pegulat hampir telanjang yang biasanya hanya mengenakan cawat yang memaksa satu sama lain keluar dari ring berdiameter sekitar 15 kaki.
Melansir dari Metro, ternyata tidak ada batasan berat dalam sumo, artinya para petarung mungkin akan bertanding dengan seseorang yang ukurannya dua kali lebih besar.
Pertambahan berat badan adalah bagian penting dari pelatihan.
Namun dengan semakin menipisnya jumlah calon pegulat profesional, penyelenggara turnamen sumo Jepang menurunkan tinggi badan minimum 167cm dan berat badan 67kg pada bulan lalu.
Akar Sumo sudah ada sejak sejarah Jepang.
Baca juga: Momen Ngeri Penumpang Jatuh Sakit usai Muncul Asap di Pesawat, Damkar Langsung Evakuasi
Beberapa sejarawan menelusurinya hingga ke ritual panen yang terkait dengan Shinto, agama asli yang memuja roh yang ditemukan di semua benda, baik hidup maupun mati.
Upacara yang diyakini menyerupai pertandingan sumo dilakukan di istana kekaisaran abad kedelapan sebelum menjadi cara bagi prajurit samurai untuk mendapatkan uang selama masa damai.