Beberapa tahun yang lalu, restoran Jepang lainnya yang telah menggunakan kaldu yang sama selama 65 tahun.
Baca juga: 8 Dessert Khas Jepang Terbaik yang Wajib Dicoba saat Liburan ke Tokyo
Otafuku, satu restoran oden tertua di Jepang, telah memanaskan kaldu dalam jumlah yang sama setiap hari sejak tahun 1945, hanya menambahkan lebih banyak air ke dalamnya saat kuahnya menguap.
Mungkin terdengar menjijikkan bagi sebagian besar orang, namun ternyata sup oden terasa luar biasa.
Oden adalah sup tradisional Jepang yang direbus dalam kaldu hingga disajikan.
Makanan ini disukai oleh pecinta sayur dan daging, karena mengandung berbagai macam bahan, mulai dari telur, tahu, sayuran, hingga daging hiu, daging sapi, bakso ikan, dan lidah ikan paus, namun rahasia kelezatannya terletak pada kuahnya.
Banyak restoran Jepang mengandalkan master stock – kaldu yang telah berulang kali digunakan kembali untuk merebus daging – memberikan oden mereka rasa yang kaya, namun tidak ada yang menggunakan kaldu yang sama lebih lama dari Otafuku, sebuah restoran berbasis di Tokyo yang telah melakukan pemanasan ulang kuah oden yang sama sejak tahun 1945.
Dengan sejarah lebih dari 100 tahun, Otafuku adalah toko oden tertua di Tokyo, dan kuahnya yang berusia 65 tahun sungguh melegenda.
Sama seperti kuah mie daging sapi di Wattana Panich, Thailand yang sudah dimasak selama 45 tahun, kuahnya di Otafuku tidak pernah dibuang begitu saja.
Sebaliknya, setiap malam disaring dan dikeluarkan dari panci tembaga yang biasanya dimasak dengan api kecil agar panci bisa dibersihkan. Kemudian dimasukkan kembali ke dalam panci dan ditutup semalaman, tetapi tidak didinginkan.
Keesokan harinya dipanaskan kembali, ditambah bahan segar dan air seperlunya.
Banyak restoran oden di Jepang berusaha keras untuk mengawetkan kaldu mereka selama mungkin, dan kaldu berusia 10 tahun bukanlah hal yang aneh.
Namun, kaldu berusia 65 tahun di Otafuku, di distrik Asakusa Tokyo saat ini dianggap sebagai sup oden tertua yang pernah ada.
Menurut Wikipedia , kaldu induk dapat disimpan tanpa batas waktu jika dilakukan dengan sangat hati-hati untuk memastikan kaldu tersebut tidak rusak, dan beberapa restoran di Tiongkok – tempat asal kaldu induk diyakini berasal – mengklaim telah mengawetkan kaldu mereka selama ratusan tahun, mewariskannya dari generasi ke generasi.
Namun, klaim ini tidak pernah divalidasi sehingga bisa jadi hanya sekedar pemasaran.
Sebaliknya, usia kaldu oden di Otafuku telah terdokumentasi dengan baik.
Ambar/TribunTravel