Keesokan paginya, setelah mengitari Cape Farewell, ujung paling selatan Greenland, kapal mengalami badai dan jarak pandang menurun hingga satu mil.
Pada pukul 13.56, petugas telegraf di stasiun cuaca Prins Christians Sund menerima pesan SOS dari kapal yang menyatakan bahwa kapal tersebut bertabrakan dengan gunung es.
Posisinya diperkirakan sekitar 20 mil tenggara bagian paling selatan Greenland, Kap Farvel.
Dalam waktu satu jam, pesan lain terkirim yang menyatakan bahwa ruang mesin kebanjiran.
Pukul 15.12 WIB, datang pesan dari kapal yang menginformasikan bahwa kapal sedang tenggelam.
Sebuah kapal pukat kecil pengarung laut Jerman Barat, Johannes Krüss, dan kapal pemotong Penjaga Pantai AS Campbell berbalik ke arah kapal yang tertimpa musibah.
Kapal pukat ikan Jerman lainnya menyampaikan melalui radio bahwa dia sedang dalam perjalanan.
Pada pukul 17:41 datang pesan terakhir dari Hedtoft : "Perlahan-lahan tenggelam dan butuh bantuan segera."
Baca juga: Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Icon of the Seas, 5 Kali Lebih Besar dari Titanic & Super Mewah
Selama beberapa hari dan malam berikutnya, kapal dan pesawat menyisir daerah tersebut untuk mencari jejak kapal yang hilang dan muatan 95 orang di dalamnya, namun tidak ada puing-puing yang ditemukan, kecuali sebuah pelampung yang terdampar di pantai Kepulauan Faroe sekitar sembilan bulan setelah kapal tenggelam.
Yang paling membuat penasaran dari tenggelamnya kapal adalah kapal tersebut dilengkapi dengan tiga sekoci yang masing-masing mampu membawa 35 orang.
Selain itu, kapal ini memiliki dua sekoci yang dapat menampung 20 orang dan empat rakit penyelamat kemudi yang dapat digelembungkan sendiri dengan suar darurat otomatis.
Seluruh kapal dapat dievakuasi, namun karena alasan tertentu, tidak ada sekoci yang dikerahkan.
Mungkin mereka berharap bantuan akan datang.
Mungkin sang kapten memutuskan untuk membiarkan semua orang tetap berada di kapal sampai saat-saat terakhir karena laut terlalu ganas untuk mencoba meluncurkan sekoci.
MS Hans Hedtoft tetap menjadi kapal terakhir yang diketahui tenggelam oleh gunung es dengan korban jiwa.
Pada tahun 2005, Ratu Denmark meresmikan sebuah monumen di Kopenhagen untuk memperingati 95 orang yang hilang di Hans Hedtoft.
Ambar/TribunTravel