Tanduknya dipersembahkan kepada para dewa, dan rusa dikembalikan ke Taman Nara, di mana mereka akan tetap dilindungi sebagai harta nasional dan menumbuhkan kembali tanduknya di musim semi.
Hal yang Dapat Dilakukan dan Dilihat
Para tamu dapat meninggalkan stadion dan menjelajahi taman saat upacara berakhir.
Di luarnya, kamu akan menemukan pasar yang menjual suvenir untuk membantu kau mengenang kenangan kunjungan, termasuk kaos, topi, tas, dan foto rusa.
Kamu juga mungkin melihat artefak menarik yang dipajang, termasuk seragam shinkan vintage yang berlambang Kuil Kasuga Taisha.
Di dekatnya, terdapat sebuah pajangan yang menyayat hatiāsebuah bola yang terbuat dari sampah plastik dan kertas yang diambil dari perut rusa.
Pada tahun 2019, 4,3 kilogram sampah ditemukan di dalam rusa yang mati di Taman Nara.
Ini adalah pengingat betapa berbahayanya membuang sampah sembarangan dan betapa pentingnya berhati-hati saat mengunjungi rumah rusa.
Saat berjalan-jalan di Taman Nara ketika matahari terbenam, kamu mungkin melihat rusa jantan, tidak bertanduk dan lelah karena sisa-sisa panas musim panas.
Ia mungkin sedang mendinginkan diri di genangan air dengan lalat berkerumun di sekitar tubuhnya, yang tertarik oleh aroma kuat yang dikeluarkan rusa selama musim kawin.
Kamu mungkin akan menemukan rusa berkumpul di sekitar pedagang yang menawarkan shika sembei, kerupuk rusa khusus yang terbuat dari dedak padi dan gandum.
Saat kamu memegang sebungkus sembei, bersiaplah dikejar-kejar oleh rusa yang lapar dan suka bermain-main.
Ambar/TribunTravel
Baca tanpa iklan