Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pejabat Tiongkok Tawari Hadiah Uang Jutaan untuk Pasangan Muda yang Mau Menikah di Usia 25 Tahun

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pasangan kekasih melangsungkan pernikahan. Demi menambah jumlah populasi penduduk, pejabat Tiongkok akan memberikan hadiah jutaan rupiah untuk pasangan muda yang mau menikah di usia 25 tahun.

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah daerah di Tiongkok timur kini sedang ramai dengan penawaran pejabat yang cukup menggiurkan.

Pejabat Tiongkok tampaknya akan memberi hadiah jutaan rupiah untuk pasangan muda yang mau segera menikah.

Baca juga: Cerita Wanita Ketemu Jodoh di Bandara gegara Pesawat Delay, Kini Siap-siap Menikah

Setiap pasangan muda yang bersedia menikah di usia 25 tahun atau kurang, akan mendapat hadian 1.000 Yuan atau setara sekira Rp 2,1 jutaan.

Pemberian reward ini dilakukan sebagai satu langkah terbaru dalam serangkaian untuk memberi insentif kepada pasangan muda agar menikah di tengah meningkatnya kekhawatiran atas penurunan angka kelahiran nasional.

Ilustrasi menikah. (Wu Jianxiong /Unsplash)

Pemberitahuan tersebut, yang dipublikasikan di akun WeChat resmi wilayah Changshan, mengatakan bahwa hadiah uang tunai adalah bentuk mempromosikan “pernikahan sesuai usia dan memiliki anak” untuk pernikahan pertama.

Hal ini juga mencakup serangkaian subsidi perawatan anak, kesuburan, dan pendidikan bagi pasangan yang memiliki anak.

Khawatir dengan penurunan populasi pertama di Tiongkok dalam enam dekade dan populasi yang menua dengan cepat, pihak berwenang segera mencoba serangkaian langkah untuk meningkatkan angka kelahiran termasuk insentif keuangan dan peningkatan fasilitas penitipan anak, The Guardian melaporkan.

Baca juga: Cerita Romantis Pria Lamar Kekasihnya Lewat Pengeras Suara Bandara, Kini Bersiap Menikah

Usia minimum resmi untuk menikah di Tiongkok adalah 22 tahun untuk laki-laki dan 20 tahun untuk perempuan.

Namun beberapa tahun belakangan ini jumlah pasangan muda yang menikah telah menurun.

Dengan menurunnya jumlah pernikahan, maka menurun pula angka kelahiran karena ada kebijakan resmi yang menyatakan bahwa perempuan lajang tak boleh memiliki anak.

Baca juga: Denny Caknan-Bella Bonita Menikah di The Sun Hotel Madiun, Sempat Selebrasi ala Christiano Ronaldo

Tingkat pernikahan mencapai rekor terendah pada tahun 2022 yaitu 6,8 juta, terendah sejak tahun 1986, menurut data pemerintah yang dirilis pada bulan Juni 2023.

Jumlah pernikahan tahun lalu berkurang 800.000 dibandingkan tahun 2021.

Tingkat kesuburan di Tiongkok, yang merupakan salah satu yang terendah di dunia, diperkirakan turun ke rekor terendah 1,09 pada tahun 2022, menurut laporan media pemerintah.

Tingginya biaya penitipan anak dan ancaman terhentinya karier telah membuat banyak perempuan di China enggan mempunyai anak lagi - bahkan banyak yang punya pikiran untuk tidak punya anak sama sekali.

Diskriminasi gender dan stereotip tradisional masih tersebar luas di seluruh negeri.

Halaman
123