Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Akibat Turbulensi Parah, 8 Penumpang Harus Dilarikan ke RS setelah Pesawat Mendarat

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sayap pesawat. Tujuh penumpang dan satu kru kabin dilarikan ke rumah sakit setelah penerbangan mengalami turbulensi parah

Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang harus diketahui penumpang soal turbulensi.

1. Biasanya turbulensi tidak berbahaya

Turbulensi sangat umum terjadi dan biasanya tidak membahayakan.

Namun, tetap saja akan membuat kamu tidak nyaman.

Ada beberapa jenis turbulensi yang disebabkan beberapa faktor berbeda, yakni arus dari awan badai yang bergerak ke atas dan ke bawah, arus termal, atau turbulensi udara bersih yang diakibatkan perubahan arah atau kecepatan angin secara mendadak.

Baca juga: Penerbangan Dibatalkan Bikin Penumpang Murka dan Serbu Pesawat di Landasan Pacu, Videonya Viral

2. Kecelakaan akibat turbulensi jarang terjadi

FAA mengatakan, kira-kira ada 58 penumpang pesawat yang terluka akibat turbulensi setiap tahunnya.

Biasanya turbulensi hanya terjadi saat berada di atas ketinggian 30.000 kaki.

Dua per tiga jumlah tersebut adalah kru kabin atau penumpang yang tidak menggunakan sabuk pengaman saat turbulensi terjadi.

Ilustrasi penumpang di pesawat. Tujuh penumpang dan satu kru kabin dilarikan ke rumah sakit setelah penerbangan mengalami turbulensi parah (Unsplash/Gerrie van der Walt)

3. Turbulensi tidak akan menyebabkan pesawat kecelakaan

Turbulensi akan terasa cukup menyeramkan saat mengalaminya.

Namun keamanan pesawat hampir tidak akan terpengaruh oleh betapa parahnya turbulensi.

4. Pilot tahu apa yang akan terjadi

Di banyak kasus, para pilot mengetahui kondisi turbulensi yang akan datang.

Pilot biasanya akan menyalakan peringatan memakai sabuk pengaman sebelum pesawat mengalami turbulensi.

Halaman
123