Hingga saat itu, makam Raja Tut adalah satu makam yang paling terpelihara.
Gambar sarkofagusnya tetap menjadi wajah Egyptology.
Raja Tut memerintah Mesir sejak usia muda dan masa jabatannya sebagai pemimpin tidak bertahan lama.
Raja Tut menghadapi banyak masalah kesehatan dan meninggal dalam usia muda, pada usia 19 tahun.
Tidak diketahui bagaimana tepatnya dia meninggal, dan ini hanya membuat para ahli menebak-nebak apa yang mungkin mengakhiri hidupnya.
Sebuah penelitian ekstensif terhadap kerangkanya mengungkapkan bahwa dia meninggal dengan tengkorak retak dan lutut patah.
Apakah ini pertanda kematian akibat kekerasan di tangan lawan politik atau sekadar kecelakaan tragis, tidak ada yang bisa memastikannya.
3. Negeri Punt Yang Misterius
Bangsa Mesir Kuno melakukan kontak dengan banyak kelompok budaya asing sepanjang sejarah mereka, namun tidak ada yang tetap misterius seperti masyarakat Punt.
Ada lusinan catatan tertulis tentang daerah yang mereka sebut Punt, namun hanya sedikit rincian yang jelas tentang di mana lokasinya.
Punt sering digambarkan sebagai kerajaan Afrika yang kuat dan berdiri berdampingan dengan Mesir di suatu tempat di selatan.
Orang Mesir jelas menghormati dan bahkan memuja kerajaan ini, bahkan menyebutnya sebagai "Tanah Tuhan".
Orang-orang yang tinggal di Punt tidak menyimpan catatan apa pun tentang diri mereka sendiri.
Semua yang diketahui tentang Punt berasal dari orang Mesir sendiri.
Bukti terbaik yang ada yang mungkin mengungkap lokasi sebenarnya Punt adalah beberapa mumi babun yang ditemukan di sebuah makam kuno di Mesir.