Pria bernama Shahjahan Bhuiyan dijatuhi hukuman 42 tahun penjara pada 1991 akibat kasus pembunuhan.
Baca juga: Momen Haru Pramugari Tenangkan Nagita Slavina yang Nangis di Pesawat, Videonya Viral
Namun, Shahjahan menjalani hukuman 4 tahun 4 bulan lebih sedikit karena jasanya dalam mengeksekusi sesama narapidana.
Pria berusia 74 tahun itu menerima keringanan dua bulan untuk setiap eksekusi yang ia lakukan.
Ditambah dengan perilaku baik dan aspek lainnya, Shahjahan sukses mempersingkat hukumannya hampir satu dekade.
Melansir Oddity Central, Shahjahan menjadi algojo di Penjara Pusat Dhaka pada tahun 2001.
Ia dipilih setelah memberi tahu petugas penjara tentang keahliannya soal tali, dalam hal ini untuk menggantung.
Perlu diketahui, Bangladesh adalah salah satu dari sedikit negara di dunia yang menerapkan hukuman mati dengan cara digantung.
Baca juga: Viral Video di TikTok, Kakek di Kalideres yang Bayar Ongkos Angkot Pakai Tutup Botol
Oleh karena itu, keahlian Shahjahan Bhuiyan sangat dihargai.
“Saya bersenang-senang,” kata Shahjahan kepada wartawan saat dia keluar dari Penjara Pusat Dhaka.
“Saya menjalani hukuman penjara untuk waktu yang lama, tetapi pihak berwenang memastikan kenyamanan saya dan menghormati saya,” imbuhnya.
Shahjahan tercatat mengeksekusi sejumlah nama besar di Bangladesh, termasuk seorang perwira militer.
“Jika saya tidak menggantungnya, orang lain akan melakukannya,” jelas Shahjahan.
“Bahkan jika saya bersimpati kepada mereka, sebagai narapidana, saya harus melakukannya. Saya tidak memerintahkan penggantungan, negara memerintahkan saya untuk melakukannya,” tuturnya.
Tanpa keluarga untuk kembali dan tidak ada rumah untuk tinggal, pria yang dijuluki 'Jallad' (algojo) itu mengatakan bahwa dia akan tinggal bersama mantan narapidana yang berteman dengannya di penjara.
Baca juga: Viral Wanita Temukan Kecoa Mati dalam Botol Kecap, Langsung Tak Nafsu Makan
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.