Hal tersebut disampai Ketua Tim Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan BBTNBTS, Hendra pada Kamis (21/9/2023).
"Estimasi nilai kerugian Rp 5,2 miliar terdiri dari jasa wisata dan pemulihan ekosistem," ujar Hendra kepada Tribun Probolinggo.
"Nilai kerugian itu di luar water bombing, kerusakan keanekaragaman hayati, dan pipa air bersih masyarakat," sambungnya.
Disebutkan Hendra, luasan dampak kebakaran akibat foto prewedding pakai flare terhitung dari 6-10 September 2023 mencapai 504 hektare.
Baca juga: Pengakuan Calon Pengantin Soal Kebakaran Bromo: Sudah Coba Padamkan Api Pakai 5 Botol Air tapi Gagal
Lokasi masih dipantau
Hendra menyampaikan, sampai saat ini pihak BB TNBTS masih memantau kawasan Gunung Bromo pasca kebakaran.
Pemantauan tersebut dilakukan setiap hari.
"Lewat pemantauan ini, diharapkan dapat memberi informasi pada masyarakat perihal kondisi terkini pasca kebakaran di kawasan Bromo," ucap Hendra.
"Selain itu, juga informasi dampak atau akibat dari kebakaran," imbuhnya.
Baca juga: Pasangan Calon Pengantin yang Bikin Sabana Bromo Kebakaran Akhirnya Minta Maaf
Baca juga: Nasib Calon Pengantin yang Bikin Sabana Bromo Kebakaran: Kena Sanksi Wajib Lapor
Hendra melanjutkan, sejumlah petugas tetap disiagakan dalam mencegah kebakaran setelah wisata Gunung Bromo dibuka kembali pada Selasa (19/9/2023) pukul 00.01 WIB.
Berdasarkan pemantauan petugas, kondisi Wisata Gunung Bromo aman atau tidak ditemukan titik api.
Kobaran api dilaporkan telah padam sepenuhnya.
(TribunTravel.com/SA)