Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Jeritan Hati Pengelola Wisata seusai Kisruh Pulau Rempang: Sempat Tak Ada Orang Berkunjung

Editor: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Pantai Melayu II Pulau Rempang Cate Batam sempat sepi dari pengunjung, Sabtu (9/9/2023).

Belum lagi ditambah warga yang masuk pulau Rempang Cate diperiksa.

Pengelola pantai berharap agar pemerintah memikirkan nasib mereka yang menggantungkan hidup dari sumber pendapatan wisata.

Baca juga: 5 Hotel Murah di Batam, Punya Fasilitas Lengkap dan Kamar yang Nyaman

Warga Singapura Pertanyakan Soal Keamanan Traveling ke Batam usai Kisruh Pulau Rempang

Massa melakukan aksi unjuk rasa kedua di Kantor BP Batam, Senin (11/9/2023). (tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi)

β€œIs Batam ok to travel now safe?” bunyi pesan yang dikirim oleh Logan, Kamis (24/9/2023) sore.

Dia merupakan warga negara Singapura yang pandai berbahasa Melayu dan memiliki agen travel di Negeri Singa itu yang sering membawa wisatawan masuk Kepulauan Riau.

Logan akhirnya mendapat informasi utuh dari TribunBatam.id.

Kepadanya disampaikan bahwa Gubernur Kepri, Kepala BP Batam dan Ketua Lembaga Adat Melayu sudah bertemu.

Para tokoh di Kepri itu memastikan Batam khususnya dan Kepri umumnya aman dan kondusif.

Semua wisatawan diajak untuk datang berwisata ke Batam dan Kepri.

"Good to know. Because many news confuse people. Aman ya. Thank you," tulis Logan.

Dia juga mengucapkan syukur karena pemerintah sudah mengamankan semua isu yang berkembang.

Dia memastikan sudah boleh membawa wisatawan masuk Batam dalam pekan ini.

TribunBatam.id kemudian mencoba mencari tahu apa informasi tentang Batam yang beredar di warga Singapura.

Logan menjelaskan secara detail kondisi Batam dalam Bahasa Inggris bercampur Bahaya Melayu.

"Many pictures photos circulate saying polisi kena bantai batu,” tulisnya.

Halaman
123