Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Benda Mirip Meteor Melintas di Langit Bandung & Jogja, Begini Penjelasan Dosen Astronomi ITB

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi benda bercahaya mirip meteor melintas di langit. Video viral di media sosial memperlihatkan penampakan benda aneh mirip meteor yang melintas di langit Bandung dan Jogja.

TRIBUNTRAVEL.COM - Video viral di media sosial memperlihatkan penampakan benda aneh mirip meteor yang melintas di langit Bandung dan Jogja.

Rekaman detik-detik meteor jatuh diunggah oleh sejumlah akun seperti @agenda.jogja dan @infojawabarat.

Tangkap layar video meteor jatuh - Berikut penjelasan ahli soal viral video meteor jatuh di wilayah Bandung dan Jogja pada Kamis (14/9/2023) kemarin. (Kolase Tribunnews.com)

Pada rekaman terlihat benda bercahaya tampak meluncur dengan kencang.

Benda tersebut mengeluarkan ekor api yang panjang.

Baca juga: Jadwal Puncak Fenomena Hujan Meteor di Indonesia, Bisa Disaksikan Dini Hari Nanti

Benda yang belakangan disebut meteor itu seketika hilang dan hanya terlihat beberapa detik saja.

Ada sejumlah warga yang merekam kejadian tampak penasaran dengan benda itu.

LIHAT JUGA:

Penjelasan dosen astronomi ITB

Dosen astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Dhani Herdiwijaya memberikan analisisnya terkait video viral benda langit jatuh di wilayah Bandung dan Jogja pada Kamis (14/9/2023) kemarin.

Dhani yakin benda yang ada dalam rekaman merupakan meteor jatuh dengan sejumlah alasan.

Baca juga: Viral Benda Misterius Melesat di Langit dan Diduga Meteor, Begini Faktanya

Pertama dapat dilihat dari penampakan benda yang jatuh berbentuk utuh tidak ada serpihan-serpihan.

Meskipun apapun objek yang masuk atmosfer Bumi akan terbakar dan sama-sama memiliki bagian ekor dan kepala.

Warga di Tanjungsari, Kabupaten Sumedang dihebohkan dengan fenomena benda asing melintas di langit, tadi malam, Kamis (14/9/2023). (Istimewa)

"Obyek tersebut cukup kuat intensitasnya, jadi kemungkinan besar batuan meteor," katanya saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (15/9/2023).

"Tapi jika benda jatuh itu satelit atau sampah antariksa akan pecah dan penampakan bentuknya ada beberapa bagian tidak seperti meteor," sambungnya.

Dhani melanjutkan, alasan kedua terkait kecepatan benda saat meluncur memasuki atmosfer Bumi.

Halaman
12