Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Penerbangan Dialihkan, Penumpang Dibiarkan Terdampar di Bandara Kosong dalam Suhu 40 Derajat Celcius

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penumpang di bandara. Penumpang pesawat Ryanair dibiarkan di sebuah bandara kosong dalam suhu 40 derajat Celcius setelah penerbangan dialihkan.

Greg dan sejumlah penumpang akhirnya berusaha mencari taksi untuk mengangkut mereka ke Marrakesh selama tiga jam perjalanan dengan tarif 120 Poundsterling.

"Karena hari mulai gelap dan betapa stres dan penuh kecemasan saya ditinggalkan di tempat asing yang saya tidak tahu, atau dukungan dari Ryanair, saya dan orang asing juga dalam perkelahian berbagi taksi ke Marrakesh," kisah Greg.

Sampai Greg dan penumpang lain mencari taksi, pihak maskapai tak memberikan informasi apapun.

"Sekali lagi, tidak ada seorang pun dari Ryanair yang bisa memeriksa siapa yang ada di sana. Pastinya mereka ingin mencentang penumpang di daftar, mirip dengan latihan kebakaran. Tapi tidak, Ryanair tidak repot-repot berkomunikasi dengan pelanggannya," ucap Greg.

Baca juga: Cerita Wanita Ketemu Jodoh di Bandara gegara Pesawat Delay, Kini Siap-siap Menikah

Ia mengatakan, dia tiba di Marrakesh 11 jam terlambat dari jadwal.

Ke depannya, Greg mengaku akan mempertimbangkan kembali pemesanan dengan Ryanair lagi, karena dia pernah menjadi frequent flyer di masa lalu.

"Kurangnya perhatian dari Ryanair sungguh memalukan. Mulai dari awak kabin di darat, hingga kurangnya strategi di bandara," kata dia.

"Itu sudah sangat menegangkan setelah panik dalam penerbangan tidak mengetahui apa yang sedang terjadi, kemudian terjadi bencana total di bandara Agadir," imbuhnya.

Ilustrai pesawat Ryanair. (Instagram/ryanair)

Greg telah mengajukan keluhan resmi kepada maskapai tersebut dan berharap adanya klarifikasi yang lebih baik mengenai alasan penerbangan tersebut dialihkan.

"Tidak ada perhatian atau pertimbangan dari Ryanair, tidak ada perencanaan untuk situasi darurat seperti ini. Staf yang tidak tertarik, semua ini terjadi ketika Anda memiliki ratusan orang yang khawatir, tidak memiliki informasi," ujar dia.

"Dan di tengah negeri asing tiga jam perjalanan dari lokasinya dalam suhu 40C," tambah Greg.

Baca juga: Penumpang Wanita Bawa Semprotan Merica saat Naik Pesawat dan Bikin Penerbangan Dialihkan

Baca juga: Penerbangan Dialihkan, Penumpang Tertahan di Pesawat Berjam-jam Tanpa Makanan dan Akses ke Toilet

Greg pun menyayangkan karena ada beberapa penumpang anak-anak yang ada di penerbangan tersebut.

"Ada juga beberapa anak-anak dalam penerbangan itu, cukup sulit melakukan perjalanan saat masih kecil. Apalagi tidak ada seorang pun dari Ryanair yang hadir atau bahkan menyediakan air untuk mereka yang kepanasan," tutupnya.

Scots Ryanair mengaku tidak punya pilihan selain mengubah jalur penerbangan pada menit-menit terakhir akibat badai petir dan meminta maaf kepada para penumpang.

"Penerbangan dari Edinburgh ke Marrakesh (23 Agustus) dialihkan ke Agadir karena badai petir di Bandara Marrakesh," ungkap seorang juru bicara Ryanair.

Halaman
123