Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Aksi Heroik 5 Penumpang Selamatkan Balita 2 Tahun yang Berhenti Napas dalam Penerbangan

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat Vistara sedang mengudara. Kisah heroik lima penumpang pesawat yang kebetulan berprofesi dokter berhasil selamatkan balita 2 tahun yang berhenti napas dalam penerbangan India.

TRIBUNTRAVEL.COM - Aksi heroik lima penumpang pesawat patut diacungi jempol, karena berhasil membantu memberikan pertolongan pertama pada balita yang jatuh sakit dalam penerbangan.

Insiden itu terjadi dalam penerbangan Vistara rute domestik di India.

Ilustrasi penumpang pesawat. Kisah heroik lima penumpang pesawat yang kebetulan berprofesi dokter berhasil selamatkan balita 2 tahun yang berhenti napas dalam penerbangan India. (Flickr/Michelle Lee)

Lima penumpang yang berprofesi sebagai dokter di rumah sakit pemerintah terkemuka India berhasil menyelamatkan nyawa balita berusia 2 tahun.

Balita itu dilaporkan mengalami gangguan kesehatan - berhenti napas dalam penerbangan domestik tujuan Delhi, India.

Baca juga: Aksi Heroik Masinis dan Asisten Masinis KA Brantas Tuai Pujian, Kisahnya Viral di Media Sosial

Sekelompok dokter yang berada dalam satu pesawat Vistara rupanya baru saja kembali dari konferensi medis di Kota Bengaluru, India selatan yang jaraknya lebih dari 2.000 km dari Delhi.

Kelima penumpang itu terpanggil setelah pramugari Vistara mengumumkan panggilan darurat tentang balita yang tidak sadarkan diri karena berhenti bernapas.

Balita 2 tahun itu langsung mengalami perubahan warna kulit menjadi kebiruan, yang disebabkan karena kekurangan oksigen dalam darahnya.

Menurut laporan Independent, dokter itu tidak menemukan denyut nadi balita ketika melakukan pemeriksaan.

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Aksi Heroik Pria Ini Berhasil Selamatkan 4 Kucing dari Kapal Tenggelam yang Terbakar

Pesawat Vistara sedang mengudara. Kisah heroik lima penumpang pesawat yang kebetulan berprofesi dokter berhasil selamatkan balita 2 tahun yang berhenti napas dalam penerbangan India. (Instagram/@vistara)

"Segera setelah pramugari melakukan panggilan darurat, sekira pukul 21.30 waktu setempat, kami segera memeriksa balita tersebut dan menemukan denyut nadinya tidak ada, ekstremitasnya dingin, dan dia tidak bernapas, dengan bibir dan jari sianosis," Dr Damandeep Singh, seorang senior departemen radiologi jantung di All India Institute of Medical Science (AIIMS) Delhi, mengatakan kepada The Indian Express.

Dia bersama empat rekannya yaitu Dr Navdeep Kaur, Dr Rishab Jain, Dr Oishika, dan Dr Avichala Taxak langsung memulai perawatan medis darurat.

Menjelaskan prosedurnya, para dokter mengatakan kepada The Times of India bahwa mereka mencoba mempertahankan jalan napas anak tersebut dengan menggunakan tiga manuver yang mencakup memiringkan kepala, mendorong rahang, dan mengangkat dagu.

Baca juga: Viral Aksi Heroik Pria Hentikan Perampok Bank dengan Memberi Pelukan Hangat

"CPR (resusitasi jantung paru) segera melalui udara dimulai dan dengan sumber daya yang terbatas, menggunakan kerja terampil dan manajemen aktif oleh tim," kata rumah sakit AIIMS dalam update di akun X-nya, sebelumnya Twitter, menjelaskan prosedur yang dilakukan para dokter.

"Kanula IV berhasil dipasang, saluran napas orofaring dipasang, dan tanggap darurat diprakarsai oleh (seluruh tim) penghuni di pesawat," yang pada akhirnya membantu menghidupkan kembali jantung anak tersebut.

"Hal ini diperparah dengan serangan jantung lainnya yang menggunakan defibrilator eksternal otomatis," kata pernyataan itu.

Baca juga: Kisah Heroik Neerja Bhanot, Pramugari yang Tewas saat Lindungi Penumpang dari Pembajak Pesawat

Pesawat Vistara sedang mengudara. Kisah heroik lima penumpang pesawat yang kebetulan berprofesi dokter berhasil selamatkan balita 2 tahun yang berhenti napas dalam penerbangan India. (Instagram/@vistara)

Baca juga: Aksi Heroik Pramugari Padamkan Kebakaran di Pesawat, Diduga Api Berasal dari Powerbank Meledak

Sementara para dokter bekerja, staf maskapai penerbangan Vistara berkoordinasi dengan otoritas bandara di kota Nagpur bagian barat untuk mengatur pendaratan darurat, dan pasien dipindahkan ke Rumah Sakit KIMS-Kingsway di kota tersebut.

Halaman
12