Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Misteri Shinigami, Dewa Kematian Jepang dengan Kisah Menyeramkannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi dewa kematian shinigami yang menakutkan di Jepang

Namun, para sarjana masih memperdebatkan apakah karya-karya ini menggambarkan shinigami secara harfiah, sebagai makhluk yang mampu membawa orang mati, atau hanya sebagai simbol untuk mewakili perasaan internal karakter tentang kerapuhan dan ketidakkekalan hidup.

Baca juga: Tips Liburan ke Jepang Buat Solo Traveler Wanita, Waspada Aksi Chikan di Angkutan Umum

Shinigami dalam Sastra Abad ke-19

Selama beberapa dekade, penggambaran shinigami berkembang.

Pada 1841, buku Ehon Hyaku Monogatari menampilkan cerita pendek berjudul “Shinigami”.

Dalam cerita ini, History Defined melaporkan, shinigami digambarkan sebagai arwah nakal dari orang mati yang berusaha melampiaskan malapetaka pada orang-orang yang sudah memiliki pikiran gelap dengan mengarahkan mereka ke jalan bunuh diri.

Alih-alih merasuki manusia dan mendorong mereka menuju kematian, para shinigami jahat ini menipu manusia untuk melukai diri mereka sendiri dengan membuat kesepakatan dengan mereka atau menawarkan bantuan kepada mereka.

Tetap saja, bahkan dalam versi ini, shinigami adalah makhluk yang kurang jahat daripada penjaga takdir yang memastikan bahwa orang mati pada waktu yang ditentukan.

Shinigami juga tidak konsisten dalam hal bagaimana mereka digambarkan secara fisik dalam karya yang berbeda.

Kadang-kadang, mereka digambarkan kecil dan kekanak-kanakan, dan di lain waktu digambarkan sebagai wanita kerangka yang tinggi.

Seringkali, mereka dikatakan memakai kimono hitam dan memiliki rambut putih panjang.

Meskipun ada banyak wajah shinigami dan beragam kisah tentang sifat mereka, agama rakyat Jepang menunjuk pada satu cerita khusus untuk menjelaskan dari mana legenda shinigami berasal.

Izanami, Dewi yang Mungkin Menjadi Shinigami Pertama

Izanami dan Izanagi Membuat Kepulauan Jepang , oleh Eitaku Kobayashi. (Public Domain)

Menurut legenda dari agama Shinto asli Jepang, dewa Izanami dan Izanagi mungkin berada di garis depan penciptaan shinigami.

Dalam legenda ini, yang diterbitkan dalam buku abad ke-8 Kojiki oleh O No Yasumaro, dewa pencipta Izanagi melakukan perjalanan ke Dunia Bawah untuk menyelamatkan istrinya, dewi Izanami, yang meninggal setelah melahirkan dewa api.

Sesampai di sana, Izanagi sangat gembira saat melihat istrinya melalui gerbang kastil.

Halaman
1234