“Pertama, dia bergabung dengan MIB di Bandung menjadi jamaah WM yang sudah ditangkap itu, kemudian 2014 dia menyatakan baiat tunduk kepada amir ISIS, kemudian 2016 baru dia terdaftar sebagai karyawan PT KAI,” kata Aswin di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Lebih lanjut, Aswin mengatakan, penyidik sedang mendalami hal tersebut.
Aswin menjelaskan sejak menjadi pengikut ISIS, DE aktif dalam melakukan propaganda lewat media sosialnya.
Dia kerap mengunggah soal imbauan atau ajakan melakukan aksi terorisme.
Bahkan, ia juga pernah merencanakan aksi amaliyah atau penyerangan ke Mako Brimob dan Markas TNI.
Sekitar tiga minggu ke belakang puncaknya bahwa yang bersangkutan terlihat giroh (hasrat)-nya semakin tinggi dengan menyebarkan ajakan atau himbauan untuk Amaliah atau untuk melakukan aksi terorisme,” tuturnya.
Sebelumnya, DE adalah karyawan BUMN PT KAI ditangkap di Jalan Raya Bulak Sentul, RT. 07/ RW. 027, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Jawa Barat, pada Senin (14/8/2023) pukul 13.17 WIB.
DE juga merupakan salah satu pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang aktif melakukan propaganda di media sosial terkait motivasi untuk jihad melalui media sosial Facebook.
Dalam penangkapan dan penggeledahan, tim Densus 88 AT Polri telah diamankan sejumlah bukti yakni sejumlah identitas diri hingga belasan senjata api berserta amunisinya.
Jumlah Senjata dan Amunisi yang Dimiliki DE
Salah satu akun Twitter Mas Steff yang telah terverifikasi turut mengunggah jumlah senjata dan amunisi yang turut diamankan Densus 88 AT Polri dari tersangka DE tersebut.
"Izinkan saya sedikit membahas isu ini, dan betapa mengerikannya jika aksi ini berhasil dieksekusi,"twitnya.
Menurut datanya, adapun sejumlah senjata dan amunisi yang diamankan Densus 88 AT Polri tersebut ialah:
3 pucuk Senapan Serbu Laras Panjang
1 pucuk SMG