TRIBUNTRAVEL.COM - Masyarakat Prancis berbondong-bondong menelantarkan hewan peliharaan mereka saat hendak menikmati musim liburan.
Alhasil, penampungan hewan kehabisan tenaga dan kewalahan atas tingginya penelantaran hewan peliharaan tersebut.
Itulah yang terjadi pada Society for Protection of Animals, sebuah organisasi kesejahteraan hewan yang berkantor pusat di Paris.
Mereka mengeluarkan panggilan mendesak pada pekan lalu untuk sumbangan dan adopsi.
Baca juga: 8 Tempat Berhantu di Paris Prancis, dari Roh Gadis Menara Eiffel hingga Suara Aneh di Catacombs
Sebab, timnya kerepotan lantaran sudah menyelamatkan lebih dari 12.000 hewan pada pada liburan musim panas tahun ini saja.
Kasus pengabaian hewan peliharaan memang sedang meningkat di Prancis, lapor Insider.
Sayangnya, negara itu juga kekurangan tempat penampungan hewan.
"Tempat penampungan kami penuh dan begitu banyak hewan menunggu untuk diadopsi," tulis Society for Protection of Animals di Facebook .
Sekira 100.000 hewan peliharaan ditinggalkan di Prancis setiap tahun, termasuk 60.000 di musim panas, kata Menteri Transportasi Clement Beaune.
“Ini menandakan masih banyak orang yang pergi berlibur dan meninggalkan hewan di pinggir jalan atau di perhentian jalan raya,” ucap Beaune.
Baca juga: Kerusuhan Berlangsung Berhari-hari, Begini Imbauan KBRI untuk WNI di Prancis
Pemilik hewan peliharaan, yang ingin segera pergi ke pantai atau pedesaan Prancis, terkadang menitipkan hewannya di tempat penampungan secara diam-diam di dalam kotak.
Biasanya pemilik juga meninggalkan hewan di suatu lokasi dan menelepon organisasi hewan untuk menjemputnya.
Prancis sekarang adalah "tempat pertama di Eropa untuk pengabaian hewan peliharaan," tulis organisasi kesejahteraan hewan Yayasan Brigitte Bardot pada 29 Juni lalu.
Organisasi itu mendukung hingga 10.000 hewan dan mengatakan "semakin banyak hewan terlantar" membanjiri fasilitasnya.
Gelombang kasus penelantaran kemungkinan besar sebagian karena lonjakan adopsi di awal pandemi COVID-19.
Baca tanpa iklan