Setelah ditinggalkan, keadaan Al-Ghuraifa seakan diambil alih oleh gurun.
Hal itu dapat dilihat dari hamparan pasir yang kini sudah masuk ke dalam rumah-rumah, bahkan hampir mencapai langit-langit ruangan.
Hanya masjid yang masih sama di Al-Ghuraifa tetap utuh dan masih bisa digunakan hingga sekarang.
Maka untuk melestarikannya, pekerja pemeliharaan dari Al-Madam kerap berkunjung untuk melakukan perawatan.
Baca juga: Naik Pesawat Emirates, Penumpang Bisa Dapat Tiket Masuk Gratis ke 3 Tempat Wisata di Dubai
Menurut cerita masyarakat lokal, penduduk Al-Ghuraifa pada zaman dulu diusir oleh roh jahat.
Namun Ahmad Sukkar mengatakan kemungkinan besar mereka pergi untuk mencari kehidupan yang lebih baik di kota-kota UEA yang berkembang pesat.
Dikatakan demikian karena Al-Ghuraifa memiliki akses listrik dan air yang terbatas, serta kerap kali dilanda badai pasir.
Selain itu keluarga juga harus berjuang dengan perjalanan panjang melintasi padang pasir untuk mencapai pekerjaan pemerintah dan sekolah di Dubai.
Seiring berjalannya waktu, kini ada pemandangan baru terlihat di desa Al-Ghuraifa.
Baru-baru ini, pemandu wisata terlihat mulai memimpin kelompok pengunjung untuk melihat langsung Al-Ghuraifa yang ditinggalkan.
Tak hanya menjadi wisata, Al-Ghuraifa juga telah menjadi latar untuk video musik dan sejumlah unggahan media sosial.
“Saya bertanya-tanya mengapa mereka pergi,” kata Nitin Panchal, seorang ekspatriat India yang mengunjungi situs tersebut.
“Mungkinkah itu jin, mungkinkah ilmu hitam? Kita tidak akan pernah tahu.”
Baca juga: Dubai Menjadi Destinasi Liburan Paling Banyak Ditonton di TikTok, Kumpulkan 92 Miliar Penayangan
Setelah menjadi tempat wisata, pemerintah kota baru-baru ini memasang pagar di sekeliling Al-Ghuraifa.
Bersamaan dengan itu juga memasang gerbang keamanan, tempat sampah, dan tempat parkir.