Kepergian Tang Aulia yang mendadak ini membuat keluarga kaget dan tak terima.
Pasalnya, denyut nadi Tang Aulia disebut masih ada saat dilarikan ke puskesmas.
Namun, dokter justru mengatakan Tang Aulia meninggal dunia saat di perjalanan.
"(Dokter) mengatakan adik ini ternyata sudah meninggal di jalan, saya janggalnya di situ itu, mengapa seandainya dari sudah meninggal jalan seharusnya dari pertama itu sudah ngerti dong," kata Paman korban, Sugiyanto, dikutip dari YouTube KompasTV, Selasa (15/8/2023).
"Sebelumnya dicek itu masih ada (denyut nadinya) dan saya tahu, memang sudah ada penurunan (kesadaran) lalu semakin ngedrop, nah semakin panik perawat itu tadi itu," imbuhnya.
Baca juga: Dibuka Besok, Cek Link dan Cara Daftar Upacara 17 Agustus di Istana Negara untuk Masyarakat Umum
Tak hanya keluarga, warga pun juga tak terima dengan pelayanan puskesmas yang dianggap kurang tanggap.
Akhirnya, belasan warga mendatangi puskesmas untuk menyampaikan protes.
Terlebih untuk layanan ambulans yang menurut warga sangat sulit untuk digunakan.
Kepala Puskesmas Bayat, Wahyu Ciptadi, menjelaskan saat pasien anak Tang Aulia datang, sopir ambulans sedang sakit dan dokter jaga sedang berada di luar.
Wahyu menegaskan kondisi Tang Aulia saat datang ke puskesmas memang sudah drop.
Baca juga: Kesbangpol Sulawesi Tenggara Tanggapi Viralnya Kabar Penggantian Nama Anggota Paskibraka Nasional
Baca juga: Viral Siswa SMA Lolos Seleksi Paskibraka Nasional, Namanya Mendadak Diganti usai Pembekalan
Dijelaskan Wahyu, badan dan kuku Tang Aulia sudah membiru, juga mulutnya sudah mengeluarkan busa.
"(Pasien datang) langsung ditangani dan dipasangi oksigen dan lain-lain, dari rumah riwayatnya sudah (ada) dia datang sudah biru kok (badannya) dan berbusa," ungkap Wahyu.
Sementara itu terkait dengan ambulans, pihaknya menjelaskan bahwa Puskesmas Bayat memiliki tiga ambulans.
"Kita punya tiga, yang satu kita pakai untuk keperluan kecamatan untuk barang-barang atau angkut jenazah, yang satu untuk dipinjam-pinjam, dan yang satu itu (digunakan harian) tapi yang layak untuk dipinjam satu itu," jelas Wahyu.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Paskibra Asal Klaten Meninggal Dunia Setelah Latihan, Sempat Alami Pusing dan Tribunnews.com dengan judul Anggota Paskibraka Gunung Kidul Meninggal Dunia, Keluarga Tak Terima Disebut Tewas di Perjalanan.
Baca tanpa iklan