Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kebakaran Hutan Gunung Rinjani, Jalur Pendakian Aik Berik dan Tetebatu Ditutup

Penulis: Ratna Widyawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Rinjani. Jalur pendakian Aik Berik dan Tetebatu Gunung Rinjani ditutup usai kebakaran hutan yang melanda wilayah tersebut pada Jumat (4/8/2023).

Selama keruntuhan akhir gunung, enam mil kubik abu dan batuan vulkanik membentuk aliran piroklastik raksasa yang meluncur turun menuju pantai dengan kecepatan lebih dari 125 mil per jam.

Awan vulkanik yang sangat besar mulai menyelimuti seluruh dunia, ini adalah peristiwa dahsyat dan diperkirakan lebih besar dari letusan Krakatau.

Danau Segara Anak, Gunung Rinjani, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Jalur pendakian Aik Berik dan Tetebatu Gunung Rinjani ditutup usai kebakaran hutan yang melanda wilayah tersebut pada Jumat (4/8/2023). (YouTube)

4. Gunung Rinjani terakhir meletus pada tahun 2016

Letusan skala kecil Gunung Barujari (yang terletak di Danau Segara Anak) menghasilkan gumpalan abu yang naik 2 km di atas kawah.

Gunung Rinjani terakhir meletus tepatnya pada 27 September 2016.

Aktivitas meletisnya gunung Rinjani mengganggu perjalanan udara di wilayah tersebut.

Tetapi, saat meletusnya gunung Rinjani ini tidak menyebabkan adanya korban jiwa atau luka akibat letusan tersebut.

5. Gunung Rinjani Aman untuk Didaki

Gunung Rinjani cukup aman untuk didaki. 

Ini bukan gunung teknis, dengan jalur yang sudah mapan dan mudah diikuti. 

Meskipun ada beberapa bagian curam di mana Anda harus berhati-hati, penggunaan tali tidak diperlukan.

Rute utama dilalui oleh ribuan turis setiap tahun, banyak di antaranya bukan pendaki gunung berpengalaman. 

6. Letusan Gunung Rinjani Membentuk Danau dan Anak Gunung Baru Jari

Danau Segara Anak adalah hasil letusan Gunung Rinjani pada masa purba.

Saat itu diperkirakan Gunung Rinjani memiliki ketinggian 5.000 mdpl, dikutip dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Halaman
1234