Sehingga penerbangan terpaksa dibatalkan hingga membuat penumpang terlantar selama puluhan jam.
Di Australia sendiri saat ini tengah memasuki puncaknya musim liburan.
Hal ini berimbas pada ketersediaan penerbangan yang sudah banyak dipesan oleh para wisatawan.
Jadi tidak ada lagi penerbangan lainnya dalam waktu dekat untuk para penumpang itu, setelah penerbangan utama mereka dibatalkan.
Alhasil para penumpang pesawat yang batal terbang itu harus menanti di bandara Whitsundays karena penerbangan berikutnya baru tersedia di hari esok.
Seorang penumpang bernama Simon Mossman mengatakan bahwa kejadian tersebut bukanlah sesuatu yang diharapkan siapa pun.
Dia tak menyangka kalau harus mengalami kejadian seperti itu.
“Ada seorang ibu yang sangat bergantung pada kursi rodanya, dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia tidak punya pilihan selain tidur di lantai ruang keberangkatan,” kata Simon Mossman.
“Tidur di lantai tidak nyaman, dan itu bukan sesuatu yang kamu inginkan. Terutama setelah hari yang panjang dan kurangnya komunikasi," imbuhnya.
Terkait hal tersebut, maskapai Jetstar angkat bicara.
Seorang juru bicara Jetstar menjelaskan bahwa cuaca buruk di Proserpine membuat maskapai tidak dapat menerbangkan pesawat.
Selain itu juga maskapai tidak dapat menerbangkan pesawat pengganti atau bahkan seorang insinyur untuk memperbaiki masalah tersebut.
"Kami benar-benar minta maaf atas gangguan yang berkepanjangan ini dan kami tahu ini akan menjadi malam yang tidak nyaman bagi penumpang," kata juru bicara Jetstar.
Tak hanya minta maaf, pihak Jetstar sebenarnya telah mencoba mengatur penerbangan untuk membawa penumpang ke Brisbane.
Di mana rencananya akan ada pesawat lain yang datang ke bandara di Whitsundays.
Baca tanpa iklan