Pihak maskapai sendiri sedang menyelidiki insiden tersebut.
Thacker memberi tahu bahwa setelah pesawat stabil, pilot membuat pengumuman yang mengatakan, "Saya harus melakukan manuver mendadak untuk menghindari pesawat lain," dan pesawat itu kembali ke bandara.
Penumpang lain, termasuk anggota keluarganya, terlihat menangis dan bahkan berdoa, ungkap Thacker.
Begitu pesawat mendarat, Thacker dan keluarganya memutuskan tidak lanjut naik pesawat lagi dan malah menyewa mobil untuk berkendara selama 15 jam pulang ke Kentucky.
"Kami semua benar-benar terguncang, seperti tidak ada yang benar-benar ingin terbang," tutur Thacker.
Thacker kini mengatakan bahwa dia tidak pernah ingin menginjakkan kaki di pesawat lain lagi.
"Sungguh yang bisa saya pikirkan adalah bahwa saya pasti mengalami nasib buruk," ucapnya.
Baca juga: Penumpang Sembarangan Panggil Pramugari dengan Sebutan Waiter, Penerbangan Langsung Putar Balik
Pengalaman buruk penumpang pesawat lainnya juga pernah dialami sejumlah penumpang di Australia belum lama ini.
Sejumlah penumpang pesawat terpaksa harus menginap di bandara karena penerbangan tiba-tiba dibatalkan.
Ada puluhan penumpang terdampar selama 30 jam di bandara lantaran pesawat mengalami masalah teknis dan tak bisa terbang.
Para penumpang itu pun sampai harus bermalam di bandara demi menunggu penerbangan berikutnya.
Tak sedikit penumpang bahkan sampai tidur di lantai bandara untuk bisa beristirahat.
Melansir laman News.com.au, hal ini rupanya terjadi di bandara Whitsundays, Queensland, Australia.
Ceritanya, sebuah pesawat dari maskapai Jetstar dilaporkan mengalami masalah teknis dan tidak dapat berangkat.
Baca tanpa iklan