Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

5 Misteri Romawi Kuno yang Belum Terpecahkan, Termasuk Teka-teki Ramuan Ajaib Silphium

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Museo Chiaramonti, bagian dari Museum Vatikan yang menyimpan hampir 1.000 patung Romawi kuno.

Orang Romawi tidak meninggalkan catatan tertulis atau menyebutkan barang-barang logam aneh ini.

Para sarjana telah menjelajahi teks-teks sejarah dari peradaban Romawi dan Yunani.

Mereka bahkan telah melihat lebih dalam ke sekutu dan saingan tetangga juga.

Namun sayangnya, mereka tidak menemukan petunjuk.

Akibatnya, banyak teori telah muncul mengusulkan berbagai kegunaan untuk dodecahedrons.

Beberapa menyebut mereka hanyalah potongan dekoratif atau mainan.

Sejarawan lain mengatakan fungsinya sebagai alat ukur, alat astronomi, benda mistis yang memiliki makna upacara, atau bahkan senjata seperti kepala gada atau proyektil.

Namun jawaban belum datang.

Sekarang, kecuali sebuah teks kuno muncul untuk mengungkap misteri itu, tujuan sebenarnya dari dodecahedron Romawi kemungkinan besar akan tetap tersembunyi.

4. Teka-teki Silphium

Bayangkan tinggal di Romawi kuno dan menderita penyakit seperti gangguan pencernaan atau sakit tenggorokan.

Dalam situasi seperti itu, solusinya adalah ramuan luar biasa yang dikenal sebagai silphium.

Warga menggunakannya untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Silphium bahkan dikenal karena sifat afrodisiak dan pengendalian kelahirannya.

Silphium sangat dicari oleh orang Romawi sehingga nilainya menyaingi emas.

Tidak hanya digunakan untuk tujuan pengobatan, tetapi juga digunakan untuk memasak dan parfum.

Silphium juga dimasukkan ke dalam makanan domba, membuat daging mereka sangat empuk dan beraroma.

Setiap bagian tanaman, mulai dari akar hingga daun, memiliki kegunaan praktisnya masing-masing.

Silphium benar-benar memiliki semuanya.

Namun, pertanyaannya tetap tidak terjawab — apa sebenarnya silphium itu?

Sayangnya, kita tidak dapat memberikan jawaban yang pasti karena silphium sudah tidak ada lagi.

Bangsa Romawi diyakini telah memanennya hingga punah.

Yang kita miliki saat ini hanyalah catatan tentang sifat-sifatnya yang luar biasa dari tulisan-tulisan kuno.

Faktanya, bahkan Pliny the Elder menyebutkan bahwa dia hanya mendengar tentang satu batang silphium yang ditemukan selama hidupnya.

Itu segera dikirim sebagai hadiah kepada Kaisar Nero.

Dan dari sana, silphium adalah sejarah.

Peristiwa pemberian hadiah itu terjadi pada abad ke-1 Masehi.
Jadi, sejarawan percaya silphium telah menghilang jauh sebelum itu.

Atau apakah itu?

Beberapa berpegang pada kemungkinan bahwa silphium masih ada.

Ahli biologi bertanya-tanya apakah itu bersembunyi di depan mata dengan nama yang berbeda.

Yang lain berspekulasi itu bisa jadi ramuan hibrida pada saat itu dan tidak kita ketahui hari ini.

Kedua kubu berpegang teguh pada harapan bahwa silphium suatu hari nanti akan membuat comeback yang mengejutkan.

Namun sejauh ini, belum—setidaknya tidak dengan cara yang dijelaskan ke dunia modern.

5. Terowongan Baiae

Kompleks pemandian air panas Romawi (Ra Boe / Wikipedia, CC BY-SA 3.0 DE , via Wikimedia Commons)

Dahulu kala, Baiae adalah tempat liburan mewah bagi orang kaya Romawi yang mencari relaksasi di mata air panas di bawah kota.

Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas vulkanik menyebabkan Baiae tenggelam ke laut.

Hari ini, itu terlihat sebagai campuran sisa-sisa di atas air dan bawah air yang hancur.

Sementara para arkeolog telah mempelajari sebagian besar kota, satu misteri tetap ada: Terowongan Baiae.

Terowongan ini tidak terlalu ramah.

Tersembunyi dan tidak mencolok, mereka tampak seperti bukaan kecil dan gelap di lereng bukit.

Mengintip ke dalam, yang kamu temukan hanyalah lorong sempit dan panas.

Dan celah kecil itu dipenuhi kegelapan dan bau yang tidak sedap.

Pada 1960-an, dua arkeolog amatir, Robert Paget dan Keith Jones, berkelana ke kedalaman.

Mereka berharap untuk mengungkap "gua saudara kandung" yang legendaris, tempat ramalan seharusnya dibuat.

Eksplorasi mereka mengungkap labirin terowongan yang disebut Paget sebagai Great Antrum.

Itu termasuk bagian yang banjir dan jalan buntu yang terkubur.

Paget percaya terowongan ini mewakili perjalanan ke dunia bawah.

Dia bahkan melangkah lebih jauh dengan mengatakan itu mirip dengan yang dijelaskan dalam Aeneid Virgil .

Dia bahkan bertanya-tanya apakah Virgil sendiri telah menjadi bagian dari sekte rahasia dan telah melintasi terowongan ini.

Namun, sebagian besar sarjana tidak yakin.

Meskipun kemungkinan besar terowongan ini memiliki tujuan seremonial atau keagamaan, arti sebenarnya dari mereka masih belum diketahui.

Ambar/TribunTravel