Masyarakat Surakarta percaya bahwa kerbau ini merupakan keturunan Kebo Bule Kyai Slamet dan dianggap keramat.
Kenapa harus kerbau?
Dikutip dari laman Kompas.com, leluhur hewan kerbau yang kulitnya berwarna putih kemerahan itu, dulunya merupakan hewan kesayangan Paku Buwono II.
4. Jamasan Pusaka atau Ngumbah Keris (Jogja & Solo)
Jamasan pusaka merupakan ritual mencuci benda pusaka pada bulan Suro.
Tradisi ini masih dilestarikan oleh Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta Hadiningrat, dan Pura Mangkunegaran.
Pada Keraton Yogyakarta, ritual jamasan pusaka ini tidak harus dilakukan pada satu Suro atau awal tahun.
Jamasan pusaka dapat digelar sepanjang bulan Suro.
Ritual mencuci benda pusaka ini memiliki makna tersendiri, yaitu membersihkan diri menyambut masa yang akan datang.
Namun, jamasan pusaka ini umumnya digelar secara tertutup, alias tidak bisa dilihat oleh masyarakat umum.
Pusaka meliputi senjata, kereta perang, perlengkapan berkuda, bendera, tumbuh-tumbuhan, gamelan, ijuk (aksara) dan lain-lain.
Jamasan-pusaka yang terkait dengan tujuan ini dilakukan untuk menghormati dan menjaga semua warisan keraton.
Baca juga: Libur Ramadhan di Makam Sunan Bonang, Tempat Wisata Religi Tuban dengan Tradisi Bubur Suro
5. Sedekah Laut (Jogja)
Ritual serupa juga digelar oleh masyarakat sekitar Pantai Baron dan Pantai Kukup, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Jogja.
Berdasarkan informasi dari Kompas.com, tradisi sedekah laut dimulai dengan selamatan atau kenduri yang diikuti oleh seluruh warga yang mencari rezeki di sekitar pantai.
Baca tanpa iklan