Dia mengatakan putranya "tidak tahu dia melakukan kesalahan."
"Dia dibiarkan mengurus dirinya sendiri 500 mil dari rumah. Dia tidak pernah melanggar kebijakan apa pun atau melanggar kontrak apa pun. Dia hanya pergi ke konter untuk mendapatkan boarding pass," ucap Parsons.
Pada Januari 2021, American Airlines mengatakan akan mulai menindak skiplagging.
Baca juga: Penumpang Pesawat Terkejut! Lewis Capaldi Tiba-tiba Muncul hingga Nyanyikan Lagu Terbarunya
Seorang perwakilan American Airlines sebelumnya mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa putra Parsons "hanya ditanyai di konter tiket tentang perjalanan mereka saat mencoba check-in untuk penerbangan mereka."
Parsons mengatakan keluarganya tidak pernah menyalahgunakan tiket yang mereka beli di platform pemesanan seperti Skiplagged untuk menghemat uang.
Dia menambahkan bahwa insiden putranya turun di Charlotte dan tidak melanjutkan ke New York City akan menjadi pertama kalinya seseorang di keluarganya melewatkan tahap terakhir penerbangan mereka.
"Dengan demikian, kami selalu melihat setiap penerbangan sampai ke tujuan akhirnya. Tidak pernah sekalipun (bahkan sekarang) kami melewatkan penerbangan lanjutan atau kami tahu kami melanggar kontrak jika kami 'seharusnya' melakukannya," tutur Parsons.
American Airlines bukan satu-satunya maskapai penerbangan yang menghukum penumpang karena melakukan skiplagging.
Pada 2018, United Airlines dilaporkan menagih penumpang yang skiplagging sebanyak 38 kali untuk mengganti beberapa ribu dolar.
Di tahun yang sama, maskapai penerbangan Jerman Lufthansa menggugat seorang penumpang yang dituduh melakukan skiplagging dalam penerbangannya dari Oslo ke Seattle ketika dia turun saat singgah di Frankfurt, Jerman.
Baca juga: Kode Rahasia Pramugari: Letakkan Tangan di Belakang saat Menyapa Penumpang Pesawat
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Baca tanpa iklan