Alhasil Sandiaga Uno cukup kesulitan untuk mengikuti gerakan.
Bahkan saat topeng dibuka, terlihat wajah Sandiaga Uno bercucuran keringat.
Meski terlihat sedikit kesulitan, Sandiaga Uno tetap berupaya memberikan yang terbaik.
Sontak hal tersebut langsung menarik perhatian para peserta workshop serta sejumlah Forkopimda Kabupaten Ponorogo.
"Saya tidak tahu kalau harus digigit. Dan kalau tidak diikat, menggigit topengnya juga harus lebih kencang," kata Sandiaga Uno.
"Tapi ternyata tariannya sangat menarik, ada ritme dan semangat yang harus dijaga saat menjalaninya," tambahnya.
Ia pun mengapresiasi banyaknya komunitas di Kabupaten Ponorogo yang dengan tekun terus mengembangkan dan menjaga budaya khas Ponorogo.
Termasuk Tari Bujang Ganong yang masuk dalam bagian seni Reog Ponorogo.
Baca juga: Intip Potret Sandiaga Uno Mengikuti Perayaan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur
"Jadi ini tentu harus kita kembangkan sebagai salah satu pilar dari penyiapan Reog Ponorogo sebagai sebagai intangible cultural heritage (ICH) atau warisan budaya tak benda dari UNESCO," tutur Sandiaga Uno.
Bukan kali ini saja Sandiaga Uno mencoba kearifan lokal saat mengunjungi suatu daerah.
Beberapa waktu lalu, Sandiaga Uno juga menjajal kegiatan nyulo saat berada di Belitung.
Kala itu, ia sedang menghadiri event "Pesona Belitung Beach Festival" di Pantai Tanjung Pendam, Belitung, Jumat (2/3/2023) malam.
Tiba di lokasi acara, Sandiaga Uno sempat diajak berkeliling kawasan pantai oleh Pj. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu dan Bupati Belitung Sahani Saleh serta Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie.
Sandiaga Uno kemudian diajak ke tepi pantai Tanjung Pendam untuk melihat "nyulo".
Sebagaimana diketahui, nyulo merupakan aktivitas masyarakat sekitar di malam hari untuk mencari ikan, udang dan kepiting.