Melansir rilis resmi Kemenparekraf, dalam mitologi Dieng, bocah bajang atau anak berambut gimbal dianggap sebagai titisan para leluhur Dieng Plateau.
Untuk anak laki-laki, rambut gimbal sebagai tanda titisan Kiai Kolodete, yaitu penguasa Dataran Tinggi Dieng yang bersemayam di Telaga Balaikambang.
Adapun rambut gimbal pada anak perempuan dianggap sebagai titisan Nyai Dewi Roro Ronce, abdi penguasa Pantai Selatan Nyai Roro Kidul.
Biasanya munculnya rambut gimbal pada anak di Dieng diawali dengan panas yang sangat tinggi.
Setelah itu rambut gimbalnya akan tumbuh seiiring dengan san anak sembuh dari sakit panasnya.
Ruwatan rambut gimbal merupakan sebuat tradisi pemotongan rambut pada anak-anak yang memiliki rambut gimbal pada masyarakat dataran tinggi Dieng yang dilaksanakan pada tanggal satu Suro atau satu Muharram.
Ruwatan ini bertujuan untuk membersihkan atau membebaskan anak-anak berambut gimbal dari sukerta/sesuker (kesialan, kesedihan atau malapetaka).
Baca juga: Jadwal Event Grebeg Suro 2023 di Ponorogo, Ada Pameran Seni Rupa hingga Music On The Street
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal kalender event di sini.
Baca tanpa iklan