TRIBUNTRAVEL.COM - Sungai terkenal dengan alirannya yang panjang dan berkelok-kelok, tetapi tidak semua sungai memiliki jarak yang panjang.
Faktanya, Sungai Roe Montana mengalir hanya sejauh 201 kaki (61 meter) antara Giant Springs dan Sungai Missouri.
Baca juga: Viral Sapi Kurban di Jakarta Timur Ngamuk Tercebur ke Sungai, Proses Evakuasi 5 Jam Dibantu Damkar
Baca juga: Harga Tiket Masuk Kemuning Sky Hills Karanganyar, Bisa Naik Jeep Lewat Kebun Teh & Susur Sungai
Sungai Roe di Montana dinobatkan sebagai sungai terpendek di dunia pada tahun 1989 Guinness Book of World Records.
Sebelum tahun itu, sungai terpendek di dunia menjadi milik Sungai D yang panjangnya 440 kaki (134 meter) di Lincoln City, Oregon.
Baca juga: Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Kulon Progo yang Lagi Hits, Ada Sungai Mudal Begitu Instagramable
Baca juga: Rem Tangan Bus Terjun ke Sungai di Guci Tegal Berfungsi, Terungkap Dugaan Baru Penyebab Kecelakaan
Kedua sungai tersebut telah diukur dengan panjang yang berbeda pada waktu yang berbeda, dan penduduk di kedua kota tersebut segera memperdebatkan sungai mana yang berhak memegang sebutan sungai terpendek di dunia.
Pada 2006 Guinness memilih untuk menghindari kontroversi dan membatalkan kategori sungai terpendek di dunia.
Menurut Atlas Dunia, bahkan ada sungai yang lebih pendek di tempat lain di dunia.
Sebut saja Sungai Tamborasi yang ada di Indonesia.
Panjang sunga Tamborasi yang diukur sepanjang 20 meter, atau 65,6 kaki.
Sungai lain yang memiliki ukuran pendek adalah Sungai Kovasselva di Norwegia, yang saat diukur panjangnya 65,6 kaki.
Namun bisakah sungai benar-benar hanya mengalir sejauh 65 kaki?
Sebenarnya, definisi sungai cukup luas.
Menurut Survei Geologi A , sebuah sungai memiliki air yang mengalir konstan dalam bentuk arus, dialiri oleh sumber dataran tinggi dan menyimpan air di laut, sungai lain, danau, atau daerah aliran sungai.
Secara umum, anak sungai mengalir bersama untuk membentuk sungai, sungai mengalir bersama mengangkut air dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah, berakhir di lautan.
Baca juga: 6 Aktivitas Seru di Faunaland Ancol, Cobain Pengalaman Susur Sungai hingga Foto Bareng Satwa
Pada 1952 seorang profesor geosains di Columbia University bernama Arthur Newell Strahler mengusulkan sebuah sistem untuk mengklasifikasikan aliran dan sungai.
Baca tanpa iklan