TRIBUNTRAVEL.COM - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H menyajikan menu yang aman dikonsumsi para jemaah haji Indonesia, terutama lanjut usia (lansia).
Salah satu yang disajikan adalah bubur ayam yang dinamakan Bubur Cinta Lansia.
Kreasi makanan yang diberi nama Bubur Cinta Lansia ini dilakukan petugas Haji Sektor 1 Daerah Kerja (Daker) Makkah PPIH Arab Saudi menjelang puncak haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Kami berpikir perlu ada asupan buat jemaah lansia, terutama yang kelelahan dan sakit," kata Koordinator Layanan Lansia Sektor 2 Daker Makkah PPIH Aran Saudi, Fajri Al Arobi saat ditemui di Hotel Arkan Bakat 102 di Makkah, Minggu (25/6/2023).
Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Diimbau Tak Selfie Berlebihan di Masjidil Haram, Terutama di Depan Kabah
Dia mengungkapkan, Bubur Cinta Lansia diharapkan menjadi pendorong semangat jemaah yang sakit, khususnya lansia, sehingga lebih cepat sembuh menjelang puncak haji.
"Kami sediakan sekitar 160 porsi per hari, layanan ini kami siapkan dalam 3-4 hari terakhir, apalagi ini jelang puncak haji, perlu asupan makanan bagi jemaah lansia," kata dia.
LIHAT JUGA:
Dia mengatakan, inisiatif memasak bubur merupakan salah satu upaya mensukseskan Program Haji Ramah Lansia yang menjadi tema besar tahun ini.
"Di sektor satu ada 22.841 jemaah idan sekitar 6.300-an lansia. Ada lansia yang memang masih bisa makan katering, dan ada yang membutuhkan bubur," kata Fajri.
Dalam sehari, petugas sektor memasak bubur satu kali pada waktu sore hari, dan begitu sudah siap langsung dikemas dalam mangkok plastik untuk didistribusikan ke kamar jemaah.
Baca juga: Warga Arab Saudi Pilih Liburan ke Luar Negeri saat Musim Haji Tiba, Mengapa Demikian?
Fajri mengaku juga melakukan koordinasi dengan tim kesehatan, sehingga bubur tidak hanya didistribusikan ke peserta haji secara door to door ke kamar jemaah, tetapi juga didistribusikan untuk mereka yang sakit.
"Beberapa hari terakhir, ada dorongan jemaah haji dari Madinah, pada saat itu banyak yang kelelahan, perhatian kami pada jemaah yang dirujuk di klinik satelit, ada jemaah yang belum sempat terkena makanan layak, bubur ini menjadi solusi, " kata dia.
Ia juga mengungkapkan penamaan Bubur Cinta Lansia.
"Karena kami membuatnya dengan penuh cinta, bubur inipun kami beri nama Bubur Cinta Lansia," kata Fajri.
Abdul Latif, jemaah asal Kabupaten Bogor berusia 98 tahun mengatakan, buburnya enak dan selalu dimakan begitu mendapatkan kiriman dari petugas.