TRIBUNTRAVEL.COM - Belum lama ini sebuah kapal selam wisata hilang tak terdeteksi keberadaannya.
Sebuah kapal selam (submersible) diketahui membawa sejumlah penumpang untuk berwisata menjelajah lokasi karamnya RMS Titanic.
Tapi sayang, saat melakukan perjalanan menyelam pada Minggu (18/6/2023), kapal selam itu menghilang.
Kapal selam kecil yang disebut Titan ini rupanya milik perusahaan wisata OceanGate.
Baca juga: Viral Kalung Emas Dihiasi Gigi Megalodon Terkubur di Bangkai Kapal Titanic, Milik Siapa?
Menurut US Coast Guard, kapal selam Titan dilaporkan hilang hanya satu jam 45 menit setelah mulai menyelam pada hari Minggu lalu.
Saat berita ini ditulis, sebagaimana dikutip dari NDTV, Titan hanya memiliki waktu bertahan 96 jam dengan 70 jam oksigen darurat yang tersisa.
Tim penyelamat pun tengah berpacu dengan waktu untuk menemukan kapal selam tersebut.
Adapun OceanGate telah mengatakan bahwa semua opsi sedang dieksplorasi untuk menyelamatkan lima orang di dalamnya.
Menurut otoritas setempat, dikutip dari BBC, instansi pemerintah, angkatan laut AS dan Kanada serta perusahaan laut dalam komersial ikut membantu operasi penyelamatan Titan.
Bangkai kapal Titanic terletak sekitar 435 mil (700 kilometer) selatan St John's, Newfoundland, tetapi misi penyelamatan dijalankan dari Boston, Massachusetts.
Pada Senin (19/6/2023) sore, Laksamana Muda John Mauger dari US Coast Guard mengatakan pada konferensi pers: "Kami mengantisipasi ada antara 70 dan 96 jam penuh yang tersedia [untuk melakukan penyelamatan] saat ini."
Baca juga: Kisah Petani Habiskan 13 Tahun Bangun Rumah Bentuk Kapal Titanic Sendirian
Dia juga mengatakan bahwa dua pesawat, sebuah kapal selam, dan pelampung sonar akan dilibatkan dalam pencarian Titan.
Akan tetapi, ia mencatat bahwa wilayah tempat pencarian dilakukan itu "terpencil", sehingga operasi penyelamatan menjadi sulit.
Laksamana Muda Mauger mengatakan tim penyelamat "menanggapi ini secara pribadi" dan melakukan segala yang mereka bisa untuk membawa mereka yang ada di kapal "pulang dengan selamat."
Bawa Para Konglomerat