Dengan kejadian kerusuhan ini menunjukan bahwa masyarakat belum menganggap museum sebagai suatu hal yang penting dan perlu untuk dilindungi.
"Jadi sosialisasi museum di DIY masih perlu ditingkatkan lagi karena museum sebagai salah satu wahana penguatan pendidikan karakter," ungkap Bambang.
Profil Museum Dewantara Kirti Griya
Melansir dari situs Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, gagasan berdirinya museum ini dari Ki Hadjar Dewantara.
Ki Hadjar Dewantara menginginkan tanah bekas tinggalnya dijadikan sebuah museum.
Baca juga: Bakmi Jawa Pak Pele, Kuliner Malam Legendaris di Jogja yang Dikunjungi Presiden Jokowi
Sebelumnya, bangunan Museum Dewantara Kirti Griya dimiliki oleh penguasa tanah perkebunan Belanda.
Lalu, akhirnya tanah itu dibeli oleh Ki Hadjar Dewantara Ki Sudarminto, dan Ki Supratolo pada 14 Agustus 1934.
Pada tanggal 18 Agustus 1951, bangunan Museum Dewantara Kirti Griya difungsikan sebagai kompleks perguruan Taman Siswa sekaligus tempat tinggal Ki Hadjar Dewantara setelah dihibahkan kepada Yayasan Persatuan Tamansiswa.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Air Terjun Sidoharjo, Surga Tersembunyi di Kulon Progo Jogja yang Menawan
Tanggal 2 Mei 1970, Museum Dewantara Kirti Griya diresmikan langsung oleh Ki Hadjar Dewantara.
Di dalam Museum Dewantara Kirti Griya terdapat 3.000 lebih benda koleksi.
Koleksi-koleksi Museum Dewantara Kirti Griya merupakan peninggalan Ki Hadjar Dewantara semasa hidupnya.
Koleksi yang ada di dalam Ki Hadjar Dewantara terdiri atas perabot rumah tangga, naskah, foto, koran, buku, majalah dan surat-surat.
Baca juga: Kuliner Malam di Jogja, Wajib Kunjungi 6 Tempat Makan Sushi yang Enak Buat Makan Malam
(TribunTravel.com/KurniaHuda)
Baca artikel lainnya seputar berita viral di sini
Baca tanpa iklan