Kamu dapat menemukan cukup banyak kedai kopi di Tsukiji, tetapi Yonemoto Coffee telah dicintai penduduk setempat selama lebih dari 60 tahun.
Dikenal sebagai tempat yang sering dikunjungi John Lennon saat dia datang ke Tokyo.
Kunjungi tempat ini jika membutuhkan kopi dan makanan ringan seperti sandwich untuk mengisi bahan bakar tubuh di awal hari.
Jam buka: 04.30 pagi – 03.30 sore
4. Marutoyo
Marutoyo adalah toko Onigiri (bola nasi) di Tsukiji.
Onigiri mereka besar dengan isian yang banyak.
Jika hanya mengetahui beberapa onigiri dari minimarket, itu akan menjadi kejutan yang menyenangkan bagimu.
Jika bertanya-tanya di mana harus makan, ada pusat informasi terdekat dengan beberapa kursi untuk duduk.
- Berjalan di sekitar pasar untuk belajar tentang budaya kuliner Jepang
Setelah menikmati sarapan pagi, berjalan-jalan santai di sekitar pasar bisa menjadi pilihan yang baik untuk berolahraga.
Kamu dapat menikmati menyaksikan orang-orang yang energik dan ramah bekerja di sana.
Mereka menjual berbagai macam barang termasuk ikan, makanan laut, buah, dan bahan makanan domestik pilihan lainnya.
Pasar ini penuh dengan toko-toko kecil dan restoran, dan merupakan tempat yang tepat untuk mencoba banyak makanan Jepang dan mempelajari budaya kuliner Jepang.
- Lihatlah pasar grosir, Tsukiji Uogashi
Tsukiji Uogashi adalah kompleks perbelanjaan yang terdiri dari dua bangunan di mana sekitar 60 toko grosir dan eceran berada.
Berjalan melalui toko-toko yang menjual makanan laut, daging, buah, dan sayuran di lantai pertama, dan di lantai tiga adalah food court di mana kamu tidak hanya dapat makan sushi tetapi juga mie, mangkuk dan makanan fusion Jepang-Barat, dan sebagainya.
- Bergabunglah dengan tur Makanan dan Minuman Tsukiji
Tidak apa-apa hanya berjalan-jalan sendiri, tetapi cara terbaik untuk menikmati seluruh pasar adalah dengan mengikuti tur berpemandu.
Kamu dapat menemukan hal-hal yang hanya diketahui penduduk setempat, menemukan beberapa bahan menarik, dan mempelajari sejarah Pasar Ikan Tsukiji.
- Kunjungi Kuil Namiyoke
Tahukah kamu bahwa daerah Tsukiji dulunya berada di bawah laut, dan direklamasi dari teluk Tokyo pada periode Edo ?
Kuil Namiyoke telah dikunjungi dan dihormati oleh banyak orang sejak pembukaannya.
Nama kilau terdiri dari dua kata: "Nami" berarti Gelombang, dan "Yoke" berarti Pencegahan.
Secara keseluruhan, itu berarti kuil tersebut menyelamatkan orang-orang yang menderita kerusakan dan masalah yang disebabkan oleh laut.
Bahkan saat ini, tempat ini dicintai dan dikunjungi oleh banyak orang yang ingin melewati kesulitan dalam hidup mereka dengan kekuatan tempat suci bersejarah tersebut.
Setiap tahun di bulan Juni, Tsukiji Shishi Matsuri diadakan sejak kuil dibuka sekitar 360 tahun yang lalu.
Ini adalah festival musim panas yang mengusir roh jahat dengan membawa kepala singa yang besar dan berparade keliling area.
Ada dua kepala singa besar yang diabadikan di kuil, dan kamu juga bisa melihatnya di hari biasa.
Saat melihat kepala ini, kamu akan mengenali perbedaannya; singa jantan memiliki gigi emas dan singa betina memiliki gigi yang dicat hitam.
Ini berasal dari kebiasaan lama dimana gigi hitam adalah simbol wanita yang sudah menikah yang umum di masyarakat kelas atas pada zaman Edo.
- Jalan kaki ke Kuil Tsukiji Honganji
Hanya beberapa menit berjalan kaki akan membawa kamu ke kuil yang eksotis dan unik bernama Kuil Tsukiji Honganji.
Awalnya didirikan pada 1617 dan telah dihancurkan oleh api dua kali dalam sejarahnya yang panjang.
Pada 1934, dibangun kembali dengan desain unik saat ini yang menggabungkan gaya arsitektur Buddha kuno di India.
Hanya dengan melihatnya sekilas, kamu bisa merasakan suasana misterius.
Pastikan untuk membawa kamera dan mengambil beberapa gambar dari seluruh bangunan.
Jika ingin melihat pelelangan tuna, kunjungi Pasar Toyosu
Pasar dalam telah digantikan oleh pasar Toyosu, begitu juga dengan tempat wisata populer, pelelangan tuna.
Jika ingin menonton pelelangan tuna, harus bangun pagi dan pergi ke Toyosu sebelum menjelajahi Pasar Ikan Tsukiji.
Jika memenangkan tiket lotre, bisa mendapatkan akses khusus ke ruang observasi untuk melihat lelang lebih dekat, tapi jangan khawatir.
Kamu masih bisa menonton pelelangan tanpa tiket dari jendela besar di lantai dua.
Karena lelang dimulai pagi-pagi sekali sekitar pukul 5:30 pagi, kami menyarankan kamu untuk menginap di hotel terdekat.
Ambar/Tribuntravel
Baca tanpa iklan