Kevin menambahkan bahwa kesehatannya juga meningkat dengan cara lain.
Dia mengatakan kadar trigliseridanya, sejenis lemak yang beredar dalam darah, turun 205 poin, dan kolesterolnya turun 65 poin.
Kevin menegaskan, ia tak berafiliasi dengan McDonalds dan tidak disponsori untuk melakukan tantangan, tetapi mereka mengiriminya "kotak hadiah".
Dia mengatakan memilih McDonald's karena nama panggilannya adalah "Big Mac" dan dia pikir itu akan cocok.
Tara Schmidt, seorang ahli diet, menjelaskan bahwa metode Kevin berhasil karena itu adalah penurunan berat badan berbasis kalori.
Menurut Tara, Kevin hanya membakar lebih banyak kalori daripada yang dia konsumsi.
Namun, berat badan bukan satu-satunya ukuran kesehatan, ungkap Tara.
“Dalam pemilihan makanan juga perlu diperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi dan dampaknya bagi tubuh,” tambahnya.
Baca juga: McDonalds di Kota Sedona Jadi Satu-satunya Cabang dengan Lambang M Berwarna Biru
Makanan olahan dan gorengan, misalnya, dapat meningkatkan risiko kita terkena penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker, karena peradangan yang ditimbulkannya.
Satu studi dari tahun 2021 menemukan bahwa satu porsi kecil gorengan per minggu dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke sebesar 3 persen, peningkatan risiko penyakit jantung sebesar 2%, dan peningkatan risiko gagal jantung sebesar 12%.
Kevin menuturkan kesehatan adalah prioritasnya untuk 100 hari berikutnya.
7 Menu Unik McDonald's di Berbagai Negara, Jepang Punya Purple McShake yang Gurih
Melansir laman Insider, Jumat (1/1/2021) berikut ini 7 menu unik McDonald's di berbagai negara.
1. Big Brekkie Beef Burger (Selandia Baru)
Penduduk Selandia Baru dapat memulai hari dengan Big Brekkie Beef Burger dari gerai McDonald's setempat.
Big Brekkie Beef Burger dari McDonald's Selandia Baru menyajikan bacon, telur ayam kampung yang baru dipecah, keju, dan hash brown di tengah, bersama dengan saus barbekyu tepat di atasnya.
Baca tanpa iklan