Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ibu-ibu Nangis Histeris, Pendopo Tamansiswa Bersejarah di Jogja Rusak usai Aksi Kerusuhan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Pendopo Tamansiswa seusai bentrokan massa pada Minggu malam di Jalan Tamansiswa, Senin (5/6/2023).

TRIBUNTRAVEL.COM - Aksi kerusuhan yang terjadi di Jogja memberi pukulan yang amat berat bagi warga kota gudeg dan sekitarnya.

Tak terkecuali dengan seorang perempuan paruh baya yang menyaksikan aksi kerusuhan di Jogja dengan mata kepalanya sendiri.

Perempuan berbaju biru menangis histeris di tengah bentrokan di Tamansiswa yang mengakibatkan bangunan bangunan bersejarah rusak parah. (Tribunjogja.com/Miftahul Huda)

Ia adalah seorang ibu-ibu berbaju biru yang menangis histeris sepanjag aksi kerusuhan di Jalan Tamansiswa, Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta, Jogja.

Di tengah-tengah situasi genting, ia tak takut menerobos kerusuhan dengan teriakan lantang.

Baca juga: Siswi SD Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Jogja, Tak Ada Tetangga & Sering Lihat Penampakan

Sambil menangis histeris, ibu-ibu itu meminta bentrokan harus segera disudahi.

Bukan tanpa alasan, air mata ibu tersebut bejatuhan lantaran aksi bentrok terjadi tepat di depan bangunan bersejarah.

TONTON JUGA:

Baca juga: Nasib Pria Nekat Tantang Nyi Roro Kidul, Lawan Mitos ke Pantai Selatan Pakai Baju Hijau

Di mana di pinggir Jalan Tamansiswa sendiri berdiri bangunan penting yakni Pendopo Tamansiswa.

Bukan sekadar bangunan biasa, Pendopo Tamansiswa rupanya menjadi cikal bakal dunia pendidikan di Indonesia.

Di dekat bangunan itu juga ibu-ibu berbaju biru menyesalkan insiden yang terjadi pada Minggu (4/6/2023) malam.

Sebab ia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bangunan Pendopo Tamansiswa kini telah rusak usai bentrokan antar massa.

"Kula tiyang (saya orang) Jogja, pak. Besok anak-anak harus sekolah (di sini) ada TK, SD, SMP. Jenengan juga harus bekerja," teriak perempuan berbaju biru dikutip dariTribunJogja.

Dia turut mengais sisa-sisa tulisan penanda Pendopo Tamansiswa yang beberapa mengalami kerusakan.

"Kula boten ikhlas (saya tidak ikhlas) bangunan ini bersejarah. Sampun, pak (sudah, pak)," teriak perempuan tersebut merintih.

Baca juga: Geger Pria Temukan Harta Karun Dekat Tol Solo-Jogja, Ngaku Dapat Petunjuk Lewat Mimpi

Kronologi Kerusuhan di Jogja

Polisi masih berjaga di lokasi kerusuhan di Jalan Tamansiswa, Kelurahan Wirogunan, Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta, Minggu (4/6/2023) malam. (Tribun Jogja/Taufiq Syarifudin)
Halaman
123