"Syukur bisa mendarat darurat kembali di Manado. Kami dapat informasi Bandara Samrat siaga dua," ujarnya.
Sementara itu, Humas Bandara Sam Ratulangi Manado, Yanti Pramono, mengatakan pesawat Garuda nomor penerbangan GA 607 tujuan Manado-Jakarta membawa penumpang 88 orang dengan kru 7 orang mengalami masalah di mesin.
Baca juga: Mulai Rp 502 Ribuan, Cek Tiket Pesawat Murah Surabaya-Bali dari Super Air Jet, Lion Air dan AirAsia
"Mesin satunya mati sehingga mengharuskan dia untuk return to base (RTB) atau kembali ke Manado," jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, kata dia, Angkasa Pura sendiri sudah melaksanakan siaga dua sesuai dengan prosedur.
"Pesawat memang mengalami masalah di mesinnya tetapi masih mendarat dengan sempurna," ujarnya.
Untuk penumpangnya sendiri, lanjut Yanti, sebagian besar dipindahkan ke pesawat berikutnya di jam 2 atau pukul 14.00 Wita.
"Dengan pesawat yang berbeda walupun dengan maskapai yang sama (Garuda). Sebagiannya lagi akan diberangkatkan besok Kamis (1/6/2023)," tuturnya.
Lanjut dia, hal ini berdampak pada penerbangan pesawat Batik Air ID 6743 tujuan Manado-Jakarta.
"Itu memang mengalami delay satu jam. Dampak lain-lain tidak ada. Secara keseluruhan penumpang selamat," katanya.
Ia menambahkan, pesawat Garuda GA 607 juga tidak mengalami kebakaran atau asap dan lain-lain.
"Tidak. Karena itu kan hanya engine satunya saja yang mati mesin. Pesawat itu kan tidak kayak mobil. Pesawat ada dua mesin, tapi memang demi keselamatan garuda mengambil sikap untuk balik," tandasnya.
Penjelasan Garuda Indonesia
Pesawat Garuda Indonesia rute Manado-Jakarta diduga mengalami mati mesin hingga akhirnya kembali mendarat atau return to base di Bandara Internasional Sam Ratulangi (Samrat) Manado, Sulawesi Utara, Rabu (31/5/2023).
Pesawat GA 607 itu mengalami kendala teknis sekitar 30 menit pasca take off.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan penerbangan yang dilayani dengan armada B737-800NG itu berangkat tepat waktu dari bandara Sam Ratulangi pada pukul 07.50 WITA.