Mereka mengatakan pria 30 tahun itu telah mengakui bahwa ia memang sengaja membuka pintu.

Namun hingga saat ini, Pria 30 tahun masih belum mengatakan mengapa dia melakukannya.

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan mengatakan bahwa polisi dan kementerian sedang menyelidiki seseorang atas pelanggaran undang-undang penerbangan.

"Siapa pun yang melanggar Undang-Undang Keamanan Penerbangan, termasuk penumpang yang mengoperasikan pintu, pintu keluar, atau peralatan di dalam pesawat, dapat dituntut dan dijatuhi hukuman hingga 10 tahun penjara, kata pernyataan itu," jelas Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan.

Baca juga: Fakta di Balik Heboh Nelayan Lamongan Diduga Temukan Bangkai Pesawat Perang Dunia II

Kementerian juga mengatakan, pihaknya kini telah mengirim pengawas keselamatan penerbangan ke lokasi untuk memeriksa apakah ada kelainan dalam perawatan pesawat.

Menurut laporan, saat itu pesawat Asiana Airlines sedang membawa 200 orang berada di dalam penerbangannya.

Total tersebut termasuk 194 penumpang, dan sisa lainnya merupakan awak kabin yang bertugas.

Menurut Departemen Pemadam Kebakaran Daegu, saat ini ada 12 orang dialporkan menderita luka ringan.

Hal itu terjadi akibat hiperventilasi dan sembilan dari mereka telah dikirim ke rumah sakit di Daegu.

Pesawat itu diidentifikasi di situs pelacakan Flightradar 24 sebagai Airbus 321.

Jet itu sedang dalam penerbangan dari pulau Jeju, lepas pantai selatan Korea Selatan, ke Daegu.

Pakar penerbangan Geoffrey Thomas dari Airline Ratings menggambarkan insiden itu sebagai kejadian yang sangat aneh.

"Secara teknis, tidak mungkin membuka pintu itu dalam penerbangan," kata Geoffrey Thomas.

Baca juga: Petugas Bandara Maling Pesawat, Panik Terbang 5 Jam Nggak Tahu Cara Mendarat

Thomas mencatat bahwa kecepatan pendaratan A321 adalah sekitar 150 knot (172 mph), yang berarti angin dengan kecepatan tersebut melewati pesawat.

Pintu, di belakang sayap pesawat, terbuka ke aliran udara itu, katanya.