Hal ini dilihat dari pesawatnya yang berwarna hijau gelap, mirip layaknya pesawat tempur kursi tunggal yang digunakan pada Perang Dunia II.
Selain dari bentuk, dugaan masyarakat semakin dikuatkan dengan sejarah Desa Weru pada zaman dahulu.
Menurut Camat Paciran, Sami'an, sebelum ditemukannya bangkai pesawat ini, masyarakat nelayan Desa Weru beberapa kali pernah menemukan mortir peninggalan Perang Dunia II.
Ditambah lagi asal-usul Pasar Ikan di Weru yang juga dikenal sebagai Pasar Tangsi dulunya merupakan pangkalan militer Perang Dunia II.
Maka muncul dugaan bahwa bangkai pesawat temuan Miftah merupakan pesawat tempur milik Belanda.
Baca juga: Makan Siang di Pondok Salero Lamongan, Nasi Padang Autentik dengan Menu Mulai Rp 10 ribuan
Meski sudah ada dugaan demikian, hingga saat ini masih belum ada konfirmasi lebih lanjut dari para ahli terkait bangkai pesawat itu.
Namun, di sisi lain Kapolsek Paciran Achmad Purnomo telah mengambil tindakan lebih lanjut untuk menanganinya.
"Saat ini masih kami koordinasikan dengan pihak terkait, yang kami kira lebih mengerti dan paham terkait penemuan tersebut," kata Achmad Purnomo dikutip dari Kompas.com.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lamongan, Miftah Alamuddin, mengatakan pihaknya sudah menerima laporan terkait temuan benda tersebut.
Baca juga: Sempat Terhenti saat Pandemi, Bebek Goreng Mbah Yok di Lamongan Laris Manis Dibanderol Rp 10 Ribuan
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan Balai Pelestarian Kebudayaan.
"Sudah kami komunikasikan dengan Balai Pelestarian Kebudayaan terkait informasi penemuan itu supaya dilakukan tindak lanjut," tutur Miftah Alamuddin.
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal berita viral di sini.