Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fakta di Balik Heboh Nelayan Lamongan Diduga Temukan Bangkai Pesawat Perang Dunia II

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Heboh penemuan bangkai pesawat di Desa Weru, Paciran, Lamongan yang diduga merupakan peninggalan Perang Dunia II.

Ia lantas mencoba menarik bangkai pesawat itu untuk dibawa ke bibir pantai terdekat.

Saat masih dibawa, Miftah awalnya meyakini benda yang tersangkut di jaringnya merupkan perahu milik nelayan yang tenggelam.

Tapi di tengah perjalanan sekira radius sekitar 2 mil dari pantai, perahu Miftah sempat kehabisan bahan bakar solar.

Miftah kemudian memutuskan untuk memasang tanda dan meminta bantuan kepada nelayan yang melintas.

Baca juga: Cerita di Balik Eksistensi Soto Mbah Truno, Tempat Makan Siang yang Jadi Langganan Bupati Lamongan

Pasca ditemukan pada Minggu (21/5/2023) bangkai pesawat temuan Miftah baru dibawa menepi sehari setelahnya.

Setibanya di pantai, bangkai pesawat yang dibawa Miftah lantas ditarik ke daratan oleh warga.

Ternyata setelah tiba di daratan, benda temuan Miftah bukanlah perahu melainkan bagian dari pesawat.

Hanya saja kondisi ketika ditemukan bangkai pesawat memang sudah tak utuh dengan sisa-sisa bagian depan dan sayap.

"Saat ditemukan sudah tidak utuh dan hanya bagian depan saja yang ekornya tak utuh. Lalu hari Senin sekira pukul 14.00 ditarik ke daratan," jelas Ma'mun Murod.

Meski sudah tak sempurna, beberapa bagian dari pesawat temuan Miftah masih tetap utuh.

Ma'mun Murod mengatakan bagian itu di antaranya ada kabel-kabel serta dinamo yang masih nempel tersangkut jaring nelayan.

Miftah pada awalnya membawa bangkai ini ke tepi pantai karena ia menduga yang tersangkut jaring ikannya adalah bangkai kapal nelayan yang tenggelam.

Ia bersama ABKnya bergegas untuk segera membawa ke daratan karena diyakini benda besar di ke dalaman laut itu adalah kapal atau perahu nelayan yang tenggelam.

Setelah berada di daratan dan melihat bentuknya, masyarakat sekitar menduga bahwa itu adalah bangkai pesawat Perang Dunia II.

Baca juga: Pilihan 6 Oleh-oleh Khas Lamongan Lengkap dengan Rekomendasi Tempat Belanjanya

Halaman
123