TRIBUNTRAVEL.COM - Saat berpergian menggunakan pesawat, penumpang seringkali mendengar instruksi dari pramugari untuk melihat kartu petunjuk keselamatan yang disimpan di dalam kantong belakang kursi.
Biasanya, kartu petunjuk keselamatan disematkan bersama dengan in-flight magazine di dalam kantong di belakang kursi pesawat.
Kantong belakang kursi di pesawat ini seringkali juga digunakan penumpang untuk menaruh beberapa barang.
Dilansir TribunTravel dari laman Traveler and Leisure, Minggu (21/5/2023), sebaiknya penumpang berpikir dua kali ketika akan menaruh barang di kantong belakang kursi.
Baca juga: Pramugari Ungkap 4 Hal yang Harus Diperiksa saat Menginap di Kamar Hotel
Kantong di belakang kursi pesawat disebut-sebut menjadi salah satu tempat paling kotor di pesawat.
Diduga, awak kabin tidak memiliki waktu yang cukup untuk membersihkan kantong pada kursi belakang secara menyeluruh.
Tonton juga:
Terutama bagi pesawat yang hanya memiliki waktu mepet jadwal penerbangan.
Beberapa barang yang biasa dimasukkan oleh penumpang ke dalam kursi belakang pesawat di antaranya ada tisu bekas pakai, bungkusan makanan, kunyahan permen karet, botol kosong, kantong muntah, hingga popok bayi.
Sampah-sampah itu membuat kantong belakang kursi pesawat dipenuhi berbagai kuman tak kasat mata.
Satu di antaranya bakteri MRSA yang diklaim dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
Berdasarkan study di Auburn University Alabama, bakteri MRSA bisa bertahan pada kantong belakang kursi selama tujuh hari.
Jangka waktu tersebut merupakan durasi terlama bakteri menempel pada permukaan benda.
Untuk itu, ahli meminta penumpang agar menggunakan plastik zip-lock untuk membungkus barang yang akan kamu simpan dalam kantong belakang kursi pesawat.