Pada momen inilah Bang Adut memenfaatkan kesempatan untuk sambil belajar.
"Saya enggak sanggup mempelajari ilmu totok karena berat sekali belajarnya. Saya dikasih jalan satu-satunya minuman herbal ini dari sinse," ungkap Bang Adut.
Baca juga: 6 Kuliner Legendaris di Pasar Lama Tangerang, Cobain Sate Haji Ishak yang Berdiri Sejak 1954
Selain belajar langsung, proses Bang Adut mengenal racikan jamu juga butun waktu lama.
Terhitung selama 10 tahun Bang Adut harus mempelajari soal minuman berkhasiat hingga akhirnya berani membuka lapak sendiri.
Bahkan saat memulai, Bang Adut mempratikkan meracik jamu untuk keluarga terdekatnya yang sakit.
"Ternyata dari racikan saya mampu dan berkhasiat untuk keluarga. Keluarga juga tanya kenapa enggak buka aja? Setelah 10 tahun belajar, baru buka," katanya.
Khasiat Jamu Warung Bang Adut
Layaknya jamu umumnya, bahan-bahan yang digunakan Bang Adut tak lain adalah aneka rempah-rempah.
Bermodalkan gerobak sederhana, aneka rempah tersebut dibawa Bang Adut untuk dijual di pinggir halaman Pendopo Bupati Tangerang.
Terlihat di atas gerobak itu juga terjajar rapih aneka rempah jenis rimpang khas Indonesia.
Di antaranya ada ginseng, jahe, ubi samsit, buah pinang, serai dan kunyit.
Pemandangan itu seakan menegaskan bahwa racikan Bang Adut berasal dari bahan-bahan alami.
Tak sekadar alami, Bang Adut hingga saat ini juga masih menjual racikan jamunya secara manual.
Baca juga: Sate Ayam H Ishak yang Legendaris di Pasar Lama Tangerang, 5.000 Tusuk Ludes Sehari
Setaip hari, Bang Adut memarut bahan-bahan dasar jamu sebelum disajikan ke pelanggan.
Ia telihat tak pernah menggunakan blender dalam mengolah jamu yang ia racik.
Baca tanpa iklan