Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kondisi Bus yang Kecelakaan di Guci Tegal, Dishub Kota Tangerang: Kendaraan Layak Jalan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bus rombongan ziarah dari Kota Tanggerang yang mengalami kecelakaan jatuh ke sungai di area Objek Wisata Guci Kabupaten Tegal, Minggu (7/5/2023). Dishub Kota Tangerang ungkap kondisi bus sebelum berziarah sudah kantongi izin dan layak jalan.

Sebab, pihaknya rutin mengimbau para PO di Kota Tangerang untuk melakukan uji berkala kelaikan kendaraannya di kantor Dishub Kota Tangerang.

Maksimal, ujar Suhaely, adalah enam bulan sekali bus wajib dilakukan pengetesan uji kelaikan kendaraan.

"Kami melakukan pengawasan secara rutin enam bulan sekali untuk mengingatkan kepada PO kendaraan untuk melakukan uji kendaraan secara berkala per enam bulan sekali," pungkasnya.

Baca juga: Pengakuan Sopir soal Bus Masuk Jurang di Guci Tegal, Sebut Sudah Pasang Rem Tangan

Kesaksian Penumpang

Bus rombongan ziarah dari Kota Tanggerang yang mengalami kecelakaan jatuh ke sungai di area Objek Wisata Guci Kabupaten Tegal, Minggu (7/5/2023). Berikut fakta-fakta seputar kecelakaan bus di wisata Guci Tegal, Jawa Tengah. (Tribun Jateng/Fajar Bahrudin)

Selain berkaitan dengan mesin, bus wisata yang jatuh ke jurang di Objek Wisata Guci disebut-sebut karena ada anak kecil yang memainkan rem tangan.

Namun penumpang yang selamat dari kecelakaan tunggal tersebut mengaku tidak demikian.

Seorang korban selamat bernama Ayum (54) mengatakan, saat kejadian tidak ada anak kecil yang bermain rem tangan ataupun area kemudi.

Ayum mengaku, dirinya saat itu duduk di kursi urutan nomor dua persis di belakang kursi sopir.

Penumpang yang kursinya persis di belakang sopir saat itu masih kosong, belum naik ke atas bus.

"Nggak ada (mainan rem tangan), nggak ada anak kecil. Orang saya di depan, nggak ada anak kecil," kata Ayum.

Baca juga: 6 Fakta Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Tegal, Pengelola Objek Wisata Diperiksa Polisi

Ayum melanjutkan, bus meluncur ke bawah hingga jatuh ke sungai saat mesinnya sedang dipanaskan.

Ia menduga, getaran bus karena mesin sedang dipanaskan membuat ganjalnya lepas.

"Karena mobil getar-getar kali, terus dia getar bawahnya, ganjalnya lepas. Karena posisinya menurun ya nyeroloklah, namanya juga roda," ujarnya.

Ayum mengatakan, rombongan ziarahnya barangkat dari Kota Tanggerang Selatan, pada Sabtu (6/5/2023) pagi.

Tujuan pertama ke Cirebon, setelah itu ke Pemalang lalu ke Guci Kabupaten Tegal.

Halaman
123