TRIBUNTRAVEL.COM - Ketika seorang turis di sebuah hotel Tibet mencium bau busuk di kamarnya dan meminta untuk pindah.
Dia tidak menyangka asal muasal dari bau busuk di kamar hotel yang diinapinya.
Baca juga: 8 Fakta Unik Tibet, Wilayah Otonom China yang Kerap Dijuluki Atap Dunia
Baca juga: Jarang Diketahui, Alasan di Balik Pesawat Tidak Terbang di Atas Tibet China
Dilansir dari cnn, seorang pelancong menghabiskan setengah hari di kamar hotel bertanya-tanya dari mana bau itu berasal.
Awalnya dia mencurigai toko roti di lantai bawah hotel yang dia inapi.
Baca juga: Fakta Unik Apel Black Diamond, Buah Langka di Tibet yang Harganya Capai Rp 280 Ribuan
Baca juga: 7 Fakta Unik Tibet yang Sering Disebut Atap Dunia, Turis Berkunjung Harus Bawa Tabung Oksigen
Sampai kemudian dia tahu jika asal bau itu berasal dari mayat yang berada di bawah kamar tidur hotel.
Turis – yang diidentifikasi sebagai Zhang – telah check in ke hotel, dikatakan populer di kalangan influencer internet, di Lhasa pada 20 April, menurut laporan di media yang berafiliasi dengan negara China.
Namun baru dua hari kemudian – setelah dia pindah kamar – dia mengetahui sumber bau tersebut, ketika dia dipanggil kembali ke kamar aslinya oleh sekelompok petugas polisi.
“Saya bertanya kepada mereka apa yang terjadi dan mereka memberi tahu saya bahwa seseorang telah meninggal. Jadi saya bertanya kepada mereka di mana,” katanya kepada Shangyou News.
"Mereka berkata di bawah tempat tidurku."
Polisi mengatakan kepadanya bahwa mereka telah membuka penyelidikan pembunuhan, tetapi dia bukan tersangka karena mayatnya telah terbaring di sana selama berhari-hari sebelum kedatangannya.
Kasus ini telah dilaporkan secara luas di seluruh China, dengan banyak outlet berita yang berafiliasi dengan negara menerbitkan rekaman video penangkapan tersangka berikutnya di kereta menuju Lanzhou, sebuah kota sekitar 2.000 kilometer dari Tibet.
Menceritakan pengalamannya kepada Shangyou News, Zhang mengatakan dia telah meninggalkan Tibet segera setelah dia membantu polisi dalam penyelidikan mereka.
Namun Zhang mengatakan dia masih belum pulih dari keterkejutan dan berjuang untuk tidur sejak saat itu.
“Saya begadang sampai jam 2 pagi sampai jam 3 pagi setiap pagi dan gerakan sekecil apa pun akan membangunkan saya,” katanya. "Itu membuat saya dalam kondisi mental yang buruk."
Berbicara tentang kamar hotel, seorang pramugari mengungkap cara aman menginap sendirian.
Baca juga: Calon Pendaki Gunung Everest Tak Bisa Mulai Pendakian dari Tibet, Apa yang Terjadi?