Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kronologi Penumpang Grab Car yang Tak Mau Bayar Ongkos Taksi Online Senilai Rp 300 Ribu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penumpang yang memesan taksi online. Beberapa waktu lalu sempat viral penumpang Grab Car yang tak mau biaya taksi online.

Kompol Agus Hidayat pun membantah dengan adanya pengakuan dari penumpang tersebut.

"Kaga ada, ngawur itu, bohong itu gak ada," tegasnya pada TribunnewsBogor.com (grup TribunStyle.com), Selasa (2/4/2023).

Tetapi, kata Kompol Agus Hidayat penumpang itu sempat memiliki saudara yang bertugas di Polsek Ciawi.

Tetapi, itu sudah lama tidak menjabat, dikarenakan saudaranya sudah meninggal dunia.

"Itu memang dia keluarganya mantan anggota polisi dulu, dulu baur STNK namanya pak Didin tapi udah meninggal dulu," ungkap, Kompol Agus Hidayat.

Sebelumnya, sopir Grab Car, Abdul Rohman meminta maaf dan menyebut ada kesalah pahaman.

"Saya minta maaf atas kejadian pagi tadi, sempat viral juga.

Mohon pada netizen jangan sampai ada bully-bullyan lagi, apalagi sampai di viral- viralkan lagi, kalau masuk ranah hukum bisa kena pidana," kata Abdul Rohman sembari menjabat tangan DN di Mapolsek Ciawi Bogor.

DN pun menerima permintaan maaf Rohman dengan catatan tidak menyebarkan video sebelumnya.

"Saya terima permintaan maafnya. Tapi saya tolong ke netizen yang lain jangan up lagi video ini atau video sebelumnya," kata DN.

Kapolsek Ciawi Kompol Agus Hidayat mengatakan DN sebenarnya bukan tidak mau bayar ongkos Grab Car dari Jakarta ke Ciawi sebesar Rp 300 ribu.

Namun saat kejadian menurut Agus, DN langsung berjalan sampai diteriaki oleh sopir Grab Car.

Sementara itu DN mengaku ia tak berniat untuk tidak membayar ongkos Grab Car dari Jakarta ke Ciawi sebesar Rp 300 ribu.

Sesampainya di Seseupan, Ciawi, DN berniat makan bubur lebih dulu sebelum membayar ongkos Grab Car.

DN mengaku ketika kejadian ia memiliki uang sebesar Rp 400 ribu yang disimpang di saku celana.

Halaman
1234